Kamis 01 Dec 2022 15:36 WIB

MUI Jabar Imbau Masyarakat tak Terpengaruh Isu Pria yang Ngaku Imam Mahdi

Orang-orang yang terlibat dalam Imam Mahdi tinggal di satu tempat terpencil.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei (tengah), didampingi Wakil Ketua MUI Jabar Mustofa Djamaluddin (kanan) dan Sekum MUI Jabar Rafani Akhyar (kiri), memberikan keterangan kepada media di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei (tengah), didampingi Wakil Ketua MUI Jabar Mustofa Djamaluddin (kanan) dan Sekum MUI Jabar Rafani Akhyar (kiri), memberikan keterangan kepada media di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu pria yang mengaku Imam Mahdi di Karawang, Jawa Barat. Koordinasi telah dilakukan dengan MUI Karawang untuk mengecek orang-orang yang terlibat di dalam video yang viral di media sosial.

"Imbauan gini masyarakat gak usah terpengaruh. Saya yakin masyarakat Jawa Barat sudah cerdas-cerdas rasional tidak akan mudah terpengaruh," ujar Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar saat dihubungi wartawan, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan MUI Karawang dan langsung mengecek lokasi pembuatan video tersebut di Dusun Liosari, Kecamatan Ciampel, Karawang. Pihaknya menemukan fakta bahwa orang-orang yang terlibat tinggal di satu tempat terpencil.

"Jadi orang itu tinggal di satu tempat yang agak terpencil jauh dari lingkungan masyarakat yang lain dan itu buruh tani. Jadi ketika dikonfirmasi ke situ, itu tidak ada dan menghilang," katanya.

Rafani mengatakan, pihaknya sudah mengarahkan MUI Karawang untuk terus memantau dan menanyakan alasan pembuatan video. Dia memastikan, bahwa pernyataan mereka tidak benar.

"Buat kita kan itu keyakinan yang tidak benar, nah jadi harus disadarkan gitu, disadarkan sampai dia menyadari," ungkapnya.

Dengan viral di media sosial dan berpotensi menimbulkan keresahan, dia mengatakan, hal tersebut sudah menjadi kewenangan aparat.  "Apalagi tampilannya itu di video bahasanya juga bahasa apa, bahasa yang tidak terpelajar sama sekali. Buruh tani, mohon maaf gitu. Diperlukan sekarang dicari orang ini sampai ketemu," ungkapnya.

Sebelumnya, dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terdapat seorang pria yang diduga lansia bersama seorang perempuan masing-masing tengah duduk di kursi. Di belakang mereka terdapat sebuah rumah semi permanen dan spanduk bertuliskan "Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kuta Tandingan Dunia Jawa Barat."

Seorang perempuan berdiri di samping mereka sambil memegang bendera berwarna putih dan kuning. "Ini Imam Mahdi yang sanggup seluruh mengamankan seluruh bencana dan segalanya. Kalau mencari Imam Mahdi sudah tiba ada di Kutatandingan Karawang," ujar pria tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement