Senin 19 Dec 2022 14:28 WIB

Akademisi UTA'45 Jakarta Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana di Cianjur

Tim pengabdian masyarakat juga memberikan bantuan kepada warga Cibulakan, Cianjur.

Tim penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa 5,6 SR melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa 5,6 SR melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menyisakan duka yang cukup mendalam. Tidak hanya menimbulkan kerugian secara material tetap juga menimbulkan trauma bagi korban terdampak.

Berangkat dari hal tersebut, Universitas 17 Agustus 1945 (UTA'45) Jakarta melalui kelompok pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Samsul Ode, Wagiman, Khoirunnisa, Andi Saputra, dan Winny Novanda menggelar kegiatan pelatihan mitigasi bencana kepada warga yang terdampak bencana di Desa Cibulakan, Kecamatan Ceugenang, Kabupaten Cianjur.

Pelatihan berlangsung pada 4-18 Desember 2022, yang meliputi kegiatan survei di lokasi mitra, koordinasi, dan penyerahan bantuan kepada masyarakat. Rangkaian kegiatan kepada masyarakat diwujudkan dalam sebuah program terintegrasi bernama Kampung CEKATTAN (Cianjur Kreatif, Kolaboratif, Amanah, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat dan Tangguh).

"Kami berharap pelatihan dan bantuan ini dapat memberikan andil dan mengurangi beban masyarakat yang menjadi korban dalam musibah ini. Kami juga berkolaborasi dengan mitra kampus di Cianjur agar program ini dapat berlanjut di waktu mendatang," kata ketua kelompok kegiatan, Samsul Ode dalam siaran pers di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Dia menjelaskan, anggaran kegiatan yang diadakan akademisi UTA'45 Jakarta bersumber dari pendanaan Program Insentif Pengabdian Masyarakat terintengrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU bagi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2022.

Samsul menjelaskan, pelatihan mitigasi bencana kepada masyarakat diadakan dalam rangka untuk mempersiapkan masyarakat agar lebih sigap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi ketika bencana terjadi. Untuk membantu mengurangi beban masyarakat setelah bencana, tim pengabdian juga memberikan beberapa bantuan.

"Berupa kompor gas untuk dapur umum, selimut, tikar dan buku kebencanaan kepada masyarakat yang diserahkan secara simbolik kepada ketua RT setempat," kata Samsul.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement