Selasa 20 Dec 2022 13:36 WIB

Komisi V akan Panggil KCIC untuk Dalami Penyebab Kecelakaan

Dalam peristiwa itu, dua meningg dunia, dua luka sedang berat, dan dua luka ringan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mendesak Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga terkait, segera melakukan Penanggulangan atas bencana banjir yang merendam sedikitnya 2.000 rumah di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), sejak Senin (3/10/2022) kemarin.
Foto: istimewa
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mendesak Pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga terkait, segera melakukan Penanggulangan atas bencana banjir yang merendam sedikitnya 2.000 rumah di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), sejak Senin (3/10/2022) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi V DPR Lasarus enggan berkomentar lebih jauh terkait kecelakaan kerja anjloknya kereta teknisi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Desa Cempaka Mekar, Padelarang Kabupaten Bandung Barat. Pendalaman disebutnya akan dilakukan dalam rapat dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Intinya kami akan panggil, saya tidak ingin yang membuat statemen yang tidak didasari dengan data dan fakta," ujar Lasarus saat dikonfirmasi, Senin (19/12).

Komisi V disebutnya sudah sering memanggil PT KCIC ihwal pembangunan KCJB tersebut. Adapun pemanggilannya nanti, pihaknya akan fokus meminta keterangan mengenai kecelakaan kereta teknis tersebut.

"Kita minta didalami secara detil ya apa penyebab utamanya, dan ditemukan penyebabnya. Itu kan kereta masih ujicoba sebetulnya," ujar Lasarus.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengonfirmasi enam korban kecelakaan kerja anjloknya kereta teknisi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Desa Cempaka Mekar, Padelarang Kabupaten Bandung Barat sekitar pukul 17.00 WIB, Ahad (18/12/2022).

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, berdasarkan laporan terbaru dari rumah sakit, kejadian tersebut menimbulkan korban sebanyak enam orang. "Dua meningg dunia, dua luka sedang berat, dan dua luka ringan. Semuanya merupakan teknisi dari Sinohydro dan berwarga negara China," kata Dwiyana, Senin (19/12/2022).

Dia memastikan, untuk korban luka berat saat ini masih dirawat di RS Santosa Bandung. Dia menegaskan,  korban akan mendapatkan perawatan yang intensif.

"Sedangkan korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang. Tentunya kami mengucapkan bela sungkawa dan duka sedalam-dalamnya untuk korban meninggal dunia," tutur Dwiyana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement