REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengundang sejumlah duta besar untuk hadir dalam peresmian Masjid Al Jabbar pada Jumat (30/12). Sayangnya, Presiden Jokowi tidak bisa hadir dalam peremian itu dan berjanji akan mampir ke Masjid Al Jabbar di awal tahun 2023 nanti.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Biro Pemerintahan dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Jabar Dodit Ardian Pancapana, panitia mengundang duta besar negara2 mayoritas muslim.
"Kita mengundang para duta besar sebagai mitra kerja sama luar negeri Pemprov Jabar. Sejauh ini yang duta besar sudah mengkonfirmasi kehadirannya adalah duta besar Maroko dan Sudan. Yang lain masih terus kita konfirmasi," ujar Dodit, Rabu (28/12).
"Biasanya kalau duta besarnya tidak bisa hadir, ada perwakilan yang diutus," imbuh Dodit.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar menyebar sekitar 7.000 undangan untuk menghadiri prosesi peresmian Masjid Al Jabbar yang akan dilaksanakan pada Jumat 30 Desember 2022. Udangan berasal dari kalangan pejabat pemerintah pusat, duta besar, hingga para tokoh di tingkat desa.
"Menteri PMK, Menteri Agama saya undang. Ada 7.000-an undangan, tapi mayoritas adalah tokoh. Dari level desa, kecamatan, kabupaten, kota, yang punya umat, kyai, MUI, LSM, ormas, para pemilik saham Jawa Barat semua diundang," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat meninjau Masjid Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung.
Emil menjelaskan, Presiden Jokowi tidak bisa hadir dalam peresmian tersebut. Namun, dijadwalkan akan mengunjungi Masjid Al Jabbar pada awal tahun depan.
"Tapi saya juga sudah melapor ke Pak Jokowi cuma mungkin di suatu hari awal tahun depan mampir ke sini," katanya.