Kamis 05 Jan 2023 16:43 WIB

Pemkot Tasikmalaya Uji Coba Mesin Pemilah Sampah

Pemkot Tasikmalaya berharap dapat mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah melihat uji coba mesin pemilah sampah di Depo Sampah Dadaha, Kota Tasikmalaya, Kamis (5/1/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah melihat uji coba mesin pemilah sampah di Depo Sampah Dadaha, Kota Tasikmalaya, Kamis (5/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya berupaya mendorong upaya pengolahan sampah. Kali ini Pemkot Tasikmalaya melakukan uji coba mesin pemilah sampah.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pemkot berencana menambah fasilitas di tempat pembuangan sementara (TPS). Salah satunya menyediakan mesin untuk memilah sampah organik dan anorganik. “Kami hari ini sudah mencoba alat pemisah sampah organik dan anorganik. Nanti yang (sampah) organik akan jadi bahan baku makanan untuk maggot (larva lalat),” kata Cheka, Kamis (5/1/2023).

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Deni Diyana, mesin pemilah sampah yang disiapkan itu masih dalam masa uji coba. Apabila dinilai dapat berjalan lancar, kata dia, mesin pemilah sampah itu akan disebar di sejumlah TPS yang ada di Kota Tasikmalaya. “Jadi, nanti akan direplikasi di beberapa TPS. Kami akan coba lima nanti. Baru dievaluasi efektivitasnya,” katanya.

Deni mengatakan, pemanfaatan mesin pemilah sampah ini juga dapat mendukung program budi daya maggot. Di mana sampah organik menjadi makanan maggot. Saat ini, kata dia, Pemkot Tasikmalaya memiliki program budi daya maggot di wilayah Ciherang, Kecamatan Cibeureum.

Menurut Deni, dengan upaya pemilahan, diharapkan volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir dapat berkurang. Saat ini, ia mengatakan, volume sampah yang masuk ke TPA Ciangir mencapai sekitar 210 ton per hari. “Target kami, tahun ini paling tidak mengurangi 30 persen sampah ke TPA Ciangir,” kata Deni.

Penutupan TPS liar

Selain mendorong pemilahan sampah, Pemkot Tasikmalaya menggencarkan penutupan TPS liar atau tempat pembuangan sampah yang tidak sesuai ketentuan. Menurut Cheka, ada 52 titik tempat pembuangan sampah liar yang ditutup pada akhir Desember 2022. “Saat ini, dari total 52 TPS liar yang kita tutup, itu hanya empat atau lima lokasi yang kembali kotor. Sementara yang lainnya sudah baik,” kata dia.

Cheka mengatakan, Pemkot Tasikmalaya akan terus melakukan pemantauan di titik-titik pembuangan sampah yang telah ditutup itu. Apabila masih terdapat masyarakat yang membuang sampah, petugas akan berupaya kembali melakukan pembersihan.

Cheka mengharapkan penutupan TPS liar dan pemilahan sampah ini dapat membantu mengatasi persoalan sampah di Kota Tasikmalaya. “Saya belum punya hitungan target, tapi saya kira dengan dua skema ini bisa mengatasi sampah di Tasikmalaya,” ujar Cheka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement