Kamis 05 Jan 2023 22:11 WIB

Pantau Kesehatan Penyintas Gempa Cianjur, PMI Siagakan Layanan Home Care

Sejak musibah gempa November lalu, 5.968 jiwa mendapat pelayanan kesehatan dari PMI.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Barat dan Cianjur membantu korban gempa bumi Cianjur.
Foto: dok. PMI
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Barat dan Cianjur membantu korban gempa bumi Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Palang Merah Indonesia (PMI) terus memberikan dukungan pelayanan kesehatan terhadap warga penyintas musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Meskipun status tanggap darurat sudah selesai, PMI masih bersiaga memberikan pelayanan kesehatan.

PMI kini mengoptimalkan pelayanan home care, yaitu dengan mengunjungi penyintas gempa yang membutuhkan perawatan lanjutan. Khususnya warga yang masih menempati pengungsian. “Layanan home care untuk memantau kondisi kesehatan penyintas yang mengalami cedera atau terluka saat gempa, pasca-tindakan medis,” ujar Koordinator Pelayanan Kesehatan PMI Cianjur, Susilawati, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga

Susilawati mengatakan, pelayanan home care ini merupakan bentuk komitmen PMI ini untuk membantu para penyintas musibah gempa di masa transisi darurat ke pemulihan ini. Menurut dia, PMI melakukan penyisiran titik-titik pengungsian untuk memberikan layanan home care.

Ia menilai, pelayanan kesehatan lanjutan ini penting bagi para penyintas, apalagi untuk mereka yang tinggal di tenda darurat. Diharapkan dukungan dari PMI ini, kata dia, dapat membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan menuju transisi pemulihan.

Menurut Susilawati, sejak awal terjadinya musibah gempa bumi di Cianjur hingga saat ini, sudah ada sekitar 5.968 jiwa yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari PMI. Termasuk penyintas gempa yang mendapatkan pelayanan home care, seperti yang mengalami trauma fraktur akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat kejadian gempa.

“Kebanyakan pasien yang mendapatkan layanan home care adalah para penyintas yang membutuhkan perawatan lanjutan di pengungsian dan pemantauan pelayanan medis secara intens, serta berkala,” ujar Susilawati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement