REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung pembangunan perlintasan tidak sebidang atau flyover Ciroyom, Kota Bandung. Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Bandung menghibahkan 124 bidang lahan dengan luas sekitar 5.058 meter persegi kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Serah terima lahan tersebut ditandai penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, keberadaan flyover Ciroyom diharapkan dapat meminimalkan potensi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Sekaligus juga mendukung kelancaran feeder kereta cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung, Kebon Kawung.
“Kami sebagai penerima manfaat tentunya sangat men-support proyek strategis pemerintah pusat ini karena bisa mengurangi kemacetan dan mengurangi tingkat kecelakaan juga mungkin, merujuk traffic yang cukup sering, mungkin 15 menit sekali,” ujar Yana di Balai Kota Bandung, Senin (9/1/2023).
Pelaksana Tugas Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Yennesi Rosita mengatakan, pembangunan flyover akan mengurangi perlintasan sebidang atau persilangan langsung antara jalur kereta dan jalan raya. Dengan adanya perlintasan tidak sebidang, kata dia, diharapkan dapat mendukung keselamatan perjalanan.
Yennesi mengaku pembangunan perlintasan tidak sebidang itu membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Karenanya, ia mengapresiasi dukungan Pemkot Bandung yang menghibahkan lahannya. “Jadi, kalau ada kemurahan hati dari pemda atau pemkot, ya kami sambut dengan baik,” ujarnya.
Selepas serah terima hibah, Yennesi mengatakan, jajaran Kementerian Perhubungan akan melakukan penilaian kembali terkait penertiban lahan. “Ini kan di jalan ya, objeknya itu jalan, jadi yang ditertibkan itu hanya pedagang kaki lima di sekitar jalan saja. Kalau bangunan tidak ada yang kena. Itu sudah selesai penertiban dan siap konstruksi. Insyaallah, akhir tahun bisa seratus persen konstruksi,” kata dia.