Rabu 11 Jan 2023 17:20 WIB

Gerindra dan Demokrat tak Tunggu Keputusan Capres PDIP

Ada mekanisme dalam mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres yang diusung.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Muzani.
Foto: DPR RI
Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah partai politik menyampaikan sikapnya terkait belum diumumkannya calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Salah satunya adalah Partai Gerindra yang disebut tak menunggu keputusan PDIP terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Pengumuman PDIP bukan menjadi faktor kapan kita akan mengumumkan pasangan capres dan cawapres dalam koalisi Gerindra dan PKB," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/1).

Baca Juga

Partai Gerindra, jelas Muzani, memiliki ketentuan dan mekanisme tersendiri dalam mendeklarasikan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung. Hal itu juga akan didiskusikan bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisi.

"Tentu saja kami sedang terus berunding dengan PKB, terutama Ketumnya Pak Muhaimin Iskandar," ujar Muzani.

Hal senada juga diungkapkan oleh Partai Demokrat. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menjelaskan, alasan pihaknya belum juga deklarasi, karena masih memiliki waktu mematangkan kebijakan yang akan diambil terkait Pilpres 2024.  "Masih panjang lah, saya kira komunikasi jalan terus," ujar Hinca.

Berbeda dengan Partai Gerindra dan Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku, menunggu PDIP terkait pencapresan. Namun, partai lambang Ka'bah itu tak mau berpatokan pada PDI Perjuangan terkait pengumuman capres.

"Jadi kita dalam posisi menunggu, tapi bukan berarti tergantung," kata Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara.

Bahkan, tak menutup kemungkinan PPP mengumumkan lebih dulu keputusan soal capres daripada PDIP. "Bisa bareng, semua bisa terjadi. Ya namanya politik semua bisa terjadi," ujar Amir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement