Kamis 26 Jan 2023 18:35 WIB

Ini Strategi Agro Jabar Jaga Stabilitas Pangan Kelola Pusat Distribusi Provinsi

PDP menjaga stabilisasi harga bahan pokok dengan mengintervensi ketika ada kenaikan.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok mengatakan, konsep bisnis yang akan dilakukan oleh PT Agro Jabar dalam mengelola Pusat Distribusi Provinsi melalui Platform Digital akan mengintegrasikan supply chain management dan jaringan distribusi dengan sistem otorisasi.
Foto: Istimewa
Direktur Utama PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok mengatakan, konsep bisnis yang akan dilakukan oleh PT Agro Jabar dalam mengelola Pusat Distribusi Provinsi melalui Platform Digital akan mengintegrasikan supply chain management dan jaringan distribusi dengan sistem otorisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah meresmikan Gudang Pusat Distribusi Provinsi (PDP) yang berada di Kabupaten Purwakarta pada Rabu (25/1/2023) kemarin. Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Jabar ini, akan menyimpan cadangan semua komoditas pangan yang jadi kebutuhan warga. Hal ini, sejalan dengan Perda No 1 Tahun 2020 tentang fungsi Pusat Distribusi Provinsi. Yakni, Distribusi, Stabilisasi, dan Kontirbusi 

Direktur Utama PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok mengatakan, konsep bisnis yang akan dilakukan oleh PT Agro Jabar dalam mengelola Pusat Distribusi Provinsi melalui Platform Digital akan mengintegrasikan supply chain management dan jaringan distribusi dengan sistem otorisasi. Yakni, dengan bekerja sama bersama BJB dan PT Jamkrida.

Baca Juga

Pengelolaan ini, kata Nurfais, akan menggunakan model bisnis 'Food Ecosystem Financing' yang akan menjamin end to end  bisnis pelaku dan cash to cash transaksi yang terukur serta terpercaya secara cashless.  "Sehingga ini menjamin PT Agro Jabar menjalankan GCG dengan baik," ujar Nurfais, Kamis (26/1).

Nurfais mengatakan, PT Agro Jabar saat ini sedang berjuang untuk menjadi Distributor Pertama (D1) untuk komoditas minyak goreng, kedelai, gula konsumsi, gula rafinasi (untuk UKM industri) dan produk-produk frozen berupa daging dan ikan. Hal tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengatasi defisit kebutuhan pokok di Jawa Barat dengan harga yang kompetitif dan efisien. 

“Kami berharap kepada seluruh pemangku kebijakan di Jawa Barat mendukung secara serius model pengelolaan pangan dengan kebijakan yang berpihak kepada petani dan seluruh pelaku khususnya BUMD di Kabupaten dan PT Agro Jabar sebagai BUMD Jawa Barat yang mendapat mandat PDP agar dapat bersinergi," paparnya.

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional atau NFA Sarwo Edhy menyambut, baik adanya PDP ini. Menurutnya, program pembangunan fasilitas distribusi pangan ini dapat menjadi percontohan. Sehingga diharapkan bisa dibangun di banyak tempat sebagai penyangga pangan provinsi dan nasional.

“Kami mengapresiasi pembangunan PDP ini, pembangunan pusat distribusi ini sejalan dengan tujuan dan tugas NFA dalam menjamin ketersediaan pangan. Apabila pangan daerah kuat maka pangan nasional pun akan kuat,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tujuan utama PDP adalah stabilisasi harga bahan pokok dengan cara mengintervensi ketika ada kenaikan. PDP akan langsung mendistribusikan bahan pangan ke daerah di Jabar yang terjadi kenaikan harga. Dengan begitu, inflasi dapat dikendalikan. 

Pusat Distribusi Provinsi Jawa Barat ini, menurut Ridwan Kamil, akan menyimpan cadangan semua komoditas pangan yang jadi kebutuhan warga. 

"Hari ini pertama di Indonesia, Jabar punya pusat distribusi provinsi, nanti semua komoditas pangan yang jadi kebutuhan warga cadangannya kita simpan di sini," paparnya.

Dalam peresmian kemarin, Gubernur Jawa Barat Kang Emil didampingi Bupati Purwakarta, Perwakilan dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI dan Badan Pangan Nasional, dan Direktur Utama dari BUMD Jawa Barat PT Agro Jabar, PT Agronesia dan PT Jamkrida melepas pendistribusian beras dari PDP ke Kabupaten Bogor. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement