Sabtu 28 Jan 2023 13:32 WIB

BMKG Ingatkan Waspada Gelombang Ekstrem hingga 9 M

BMKG selalu menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama nelayan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Petugas SAR bersiaga saat gelombang tinggi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas SAR bersiaga saat gelombang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 Januari 2023. Sejumlah perairan berpotensi terjadi gelombang tinggi, bahkan ekstrem hingga 9 meter (m), seperti di Laut Natuna Utara.

BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara - Timur dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Day-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, perairan timur Bintan, perairan barat Kep. Mentawai, perairan barat Enggano, perairan barat Lampung dan Selat Sunda.

Baca Juga

"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang ekstrem di kisaran 6 - 9 meter yang berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Natuna," ujar BMKG seperti dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (28/1/2023).

Sedangkan untuk gelombang di kisaran sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Anambas, perairan barat Kepulauan Natuna, perairan utara Subi-Serasan, Laut Natuna, perairan selatan Kepulauan Natuna.

Sementara itu, BMKG mencatat potensi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka, perairan barat Aceh-Nias, perairan selatan Jawa Barat-Sumba, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sumba, perairan P Sawu, Laut Sawu. 

Kemudian, Samudra Hindia Selatan Bali - Nusa Tenggara Timur (NTT), perairan barat Kep. Lingga, Selat Berhala, Selat Bangka bagian utara, perairan Kep. Karimata, Selat Gelasa, perairan utara P. Belitung, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Kep. Kangean, Selat Makasar bagian selatan, perairan barat Kep. Selayar, perairan Kep. Sabalana, perairan Kep. Sangihe, perairan barat Kep. Talaud, perairan Bitung - Kep. Sitaro, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Kep. Banggai, perairan Ternate, Teluk Cendrawasih bagian utara, perairan selatan Biak dan perairan utara Jayapura. 

Sementara untuk gelombang lebih tinggi dikisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, perairan barat Enggano-Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, Samudra Hindia Barat Sumatera, Samudra Hindia Selatan Jawa, Selat Karimata bagian utara, perairan Kep. Bintan, perairan timur Kep. Lingga, perairan utara Kep. Bangka, perairan barat Kep. Talaud, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Sorong - Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera Papua.

BMKG selalu menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement