Jumat 03 Feb 2023 14:13 WIB

Polres Ciamis Dalami Kabar Upaya Penculikan Anak di Sekolah

Siswa di Ciamis dikabarkan ditemui perempuan yang tidak dikenal di sekolah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Polres (Kapolres) Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro.
Foto: Polres Ciamis
Kepala Polres (Kapolres) Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Polres Ciamis, Jawa Barat, masih mendalami kasus yang dilaporkan terjadi di SDN 1 Mekarjadi, Kecamatan Sadananya. Sebagaimana informasi dari pihak sekolah, ada kejadian di mana orang tidak dikenal sempat mengajak siswa pergi.

Kepala Polres Polres (Kapolres) Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi mengenai kejadian di lingkungan sekolah yang dilaporkan terjadi pada Rabu (1/2/2023) itu. Namun, belum dipastikan kejadian itu memang upaya penculikan anak.

“Kami masih dalami motif, tujuannya apa. Karena informasi awal bahwa orang tidak dikenal yang datang ke sekolah itu kenal dengan keluarga. Jadi, jangan diasumsikan apa-apa dulu. Biarkan kami melakukan pendalaman terlebih dahulu,” kata, Jumat (3/2/2023).

Kapolres meminta masyarakat tidak panik berlebihan. Namun, tetap waspada. Kapolres pun mengapresiasi pihak sekolah yang tanggap melakukan pengawasan. “Kami sampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang cukup ketat dalam menjaga anak-anaknya. Namun, kejadian itu masih kami dalami,” kata Kapolres.

 

Sebelumnya Kepala SDN 1 Mekarjadi, Yudi Kurniawan, menjelaskan, ada seorang perempuan yang masuk ke lingkungan sekolah pada jam istirahat. Lantas perempuan itu masuk ke ruang kelas dan menanyakan alamat salah satu siswa di kelas IV. Siswa tersebut kemudian diajak pulang oleh perempuan tersebut. “Dia sudah menarik tangan dan tas anak, mengajak pulang, sambil menanyakan alamat rumah. Ngakunya keluarganya,” kata Yudi, Kamis (2/2/2023).

Menurut Yudi, siswanya menolak karena tidak mengenal perempuan yang mengajaknya. Sementara siswa lain melaporkan kejadian itu ke ruang guru. Yudi bersama wali kelas IV langsung bergegas ke ruang kelas. “Perempuan itu memang meminta siswa untuk ikut, katanya mau ke rumah siswa itu, tapi tidak tahu alamatnya. Saya tanya anaknya, ternyata tidak kenal. Jadi, saya larang karena sedang sekolah dan ini tanggung jawab kami,” kata dia.

Yudi lalu meminta siswanya yang hendak dibawa itu menyebutkan alamatnya di depan perempuan itu, agar perempuan itu bisa pergi sendiri. Namun, perempuan itu tetap bersikeras mengajak siswanya. “Namun, akhirnya si perempuan itu pergi melalui gerbang depan,” ujar Yudi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement