Salah satunya pelatihan terkait penggalian potensi. Pelatihan ini ditujukan untuk menggali keunikan produk yang akan dijual. Kemudian pelatihan branding, yang bertujuan untuk memberi nama produk atau merek, serta identifikasi produk.
Pelatihan lainnya terkait legalitas. Hal itu ditujukan agar produk pelaku UMKM mempunyai dasar hukum yang jelas untuk usaha, seperti mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB). Pelaku UMKM pun didorong untuk mengurus sertifikasi atau perizinan lainnya, seperti sertifikasi halal.
Ada juga pelatihan terkait pengemasan. Tujuannya mendorong pelaku UMKM dapat mengemas produknya dengan menarik, untuk kemudian dipasarkan. “Harapan kami, dari pelatihan ini terlahir pelaku UMKM yang bisa menularkan keilmuannya kepada pelaku UMKM lain,” kata Darwinah, yang sempat menjadi pekerja migran itu.
Pelatihan pelaku UMKM di Rumah Edukasi Kenanga itu merupakan hasil kerja sama dengan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Melalui program tanggung jawab sosialnya, selama ini PHE ONWJ turut membantu para UMKM di Indramayu agar bisa tumbuh dan berkembang.
Head of Communication, Relation, and CID Zona 5 Subholding Upstream Regional Jawa, yang meliputi PHE ONWJ, R Ery Ridwan, mengatakan, perusahaannya berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat di Indramayu, termasuk kalangan ibu rumah tangga. “Kami berharap penguatan ekonomi rumah tangga dapat terbentuk melalui memberdayakan kaum perempuan,” ujar Ery.