Rabu 15 Feb 2023 13:47 WIB

Harga Bergejolak, Polresta Cirebon Awasi Alur Pendistribusian Beras

Gejolak harga beras di pasaran disebabkan tersendatnya rantai distribusi. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon memantau perkembangan harga bahan pokok di Pasar Ciledug dan memonitor pelaksanaan operasi pasar di Balai Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/2/2023).
Foto: Dok Humas Polresta Cirebon
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon memantau perkembangan harga bahan pokok di Pasar Ciledug dan memonitor pelaksanaan operasi pasar di Balai Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jajaran Polresta Cirebon membentuk Satgas Pangan sesuai instruksi Mabes Polri. Satgas tersebut bertugas mengawasi dan memonitor perkembangan harga bahan pokok hingga menelusuri rantai distribusinya.

Salah satu bahan pokok yang menjadi perhatian utama saat ini adalah beras. Pasalnya, harga beras tengah bergejolak di pasaran selama beberapa pekan terakhir.

Baca Juga

 

photo
Stok Beras milik pedagang di Pasar Ciledug, Kabupaten Cirebon. (Republika/Yoriesta Afnenda Ramizal)

 

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, menjelaskan, dari hasil penelusuran, sejauh ini gejolak harga beras di pasaran disebabkan tersendatnya rantai distribusi. Selain itu, di beberapa daerah juga sedang memasuki masa puncak musim hujan.

‘’Kondisi itu berpengaruh terhadap suplai beras yang mengalami keterlambatan. Padahal, secara stok, beras di Kabupaten Cirebon masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan Ramadan dan Lebaran nanti,’’ kata Arif, saat memantau perkembangan harga bahan pokok di Pasar Ciledug beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Cirebon, Rabu (15/2/2023).

Di Pasar Ciledug, harga berasnya cukup tinggi. Untuk beras medium, dihargai Rp 11.500 per kilogram dan beras premium Rp 12 ribu per kilogram.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan monitoring pelaksanaan operasi pasar di Balai Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Operasi pasar tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi Kabupaten Cirebon akibat kenaikan harga bahan pokok.

Arif mengatakan, operasi pasar kali ini menyediakan beras kualitas medium dari Bulog Cirebon seharga Rp 9.400 per kilogram. Beras dijual dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp 47 ribu. Namun, setiap warga hanya dibatasi pembeliannya maksimal sepuluh kilogram atau hanya dua kemasan saja.

‘’Dengan operasi pasar yang menyiapkan sepuluh ton beras, diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasaran,’’ pungkas Arif. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement