Ahad 19 Feb 2023 09:14 WIB

Skillo Saparapart dan Lucille Ikut Meriahkan Garut Creative Fair

Garut Creative Fair diharapkan makin mengenalkan produk asal Garut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Salah satu produk pelaku ekonomi kreatif yang ditampilkan di Garut Creative Fair 2023, yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2023).
Foto:

Dalam sebulan, helm yang diproduksi di Garut itu rata-rata bisa terjual lima hingga delapan unit. “Selama ini kami pasarkan masih secara daring karena belum punya toko sendiri,” kata Ikhsan.

Ikhsan mengatakan, satu unit helm produk Lucille Helmet biasa dijual dengan harga Rp 800 ribu. Harga itu diakui lebih mahal dibandingkan rata-rata helm standar di pasaran.

Namun, ia meyakini harga tersebut sesuai dengan kualitasnya. “Ini karena handmade. Helm ini dibuat dari fiberglass, jadi lebih kuat. Bentuknya juga slim,” ujar dia.

Lewat Garut Creative Fair 2023, Ikhsan berharap produk Lucille Helmet bisa lebih dikenal masyarakat. Dengan agenda ini juga diharapkan makin banyak produk kreatif asal Garut yang bermunculan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut Agus Ismail mengatakan, Garut Creative Fair digelar untuk memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif di daerahnya. Disparbud melihat ada banyak potensi pelaku ekonomi kreatif di Garut.

Kan ada 17 subsektor ekonomi kreatif. Nah, di Garut, secara unggulan ada di empat subsektor, yaitu kriya, fesyen, kuliner, dan seni pertunjukan,” kata Agus.

 

photo
Bupati Garut Rudy Gunawan menghadiri Garut Creative Fair 2023. - (Bayu Adji P/Republika)

Menurut Agus, ada juga subsektor ekonomi kreatif lainnya di Garut, antara lain film, aplikasi, dan desain interior. Ia mengatakan, beberapa pelaku ekonomi kreatif ini sudah ada yang bisa berkembang secara mandiri. “Kami ini tinggal buka keran dan bantu promosi lebih luas lagi agar pasarnya makin luas,” ujar Agus.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, ada sejumlah persoalan yang sering ditemui terkait usaha masyarakat ini. Di antaranya terkait upaya peningkatan kualitas, baik kualitas produksi, kualitas perusahaan dari sisi permodalan, teknologi, dan sisi pemasaran. 

“Ini harus sudah bisa sinergi. Sehingga ketika itu di-branding sebagai perusahaan go international, kualitas kapasitas dari usahanya harus benar-benar go international,” kata Bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement