REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perum Bulog memastikan stok beras di Jawa Barat mencukupi hingga beberapa bulan kedepan. Bahkan, menurut Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar Faisal, pihaknya memperkirakan panen raya akan berlangsung pada awal Maret ini.
Bulog Jabar, kata Faisal, akan memaksimalkan serapan beras hingga 140 ribu ton. Sehingga, Faisal optimistis saat musim panen raya nanti, harga beras akan semakin terkendali.
"Sekarang pun harga sudah mengalami penurunan. Karena warga sudah dapat 20 kg dari operasi pasar yang kami gelar," ujar Faisal kepada wartawan, Rabu (22/2).
Namun, kata dia, kalau pun nanti jelang Ramadhan harga beras kembali naik, hal itu terjadi karena efek psikologis. "Nanti akan kembali stabil," katanya.
Faisal menilai, masuknya beras impor ke Jawa Barat akan semakin memperkuat stok beras hingga musim panen tiba.
"Stok beras kami sangat mencukupi, dengan volume mencapai 27 ribu ton. Ini sangat cukup sampai musim panen raya tiba pada Maret mendatang," katanya.
Saat ini, kata dia, kebutuhan beras di Jabar rata-rata 500 ton per hari. Beras tersebut untuk kebutuhan operasi pasar, ritel, pasar tradisional, dan lainnya. Bulog juga mendistribusikan beras tersebut ke 9.000 RPK di seluruh Jawa Barat.
Stok tersebut, kata dia, merupakan alokasi pemerintah pusat dari beras impor dan stok Jawa Barat. Namun Faisal enggan menyebut alokasi beras impor di Jawa Barat untuk pengadaan awal tahun ini.
"Tapi sudah masuk ke Jabar. Ini untuk mendukung operasi pasar yang secara masif kami lakukan di semua daerah di Jawa Barat," katanya.