Ahad 26 Feb 2023 06:51 WIB

Demokrat Dinilai Belum Deklarasi Dukungan ke Anies karena Faktor AHY

Alasannya, belum ada kepastian jatah AHY sebagai cawapres pendamping Anies.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjalan bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2). Pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahmi, membahas isu terkini sekaligus memperkuat semangat kebersamaan Koalisi Perubahan.
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjalan bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2). Pertemuan tersebut digelar dalam rangka silaturahmi, membahas isu terkini sekaligus memperkuat semangat kebersamaan Koalisi Perubahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan, deklarasi secara resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden semakin memperbesar peluang realisasi Koalisi Perubahan. Kini, menurut Arifki, tinggal menunggu deklarasi resmi dari Partai Demokrat.

"Partai Demokrat yang juga bagian dari rencana Koalisi Perubahan masih mendukung Anies lewat surat dan pernyataan biasa dengan belum adanya penyambutan meriah," kata Arifki, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga

Arifki melihat alasan Demokrat masih belum melakukan deklarasi dukungan ke Anies secara resmi karena belum ada kepastian jatah ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres pendamping Anies.

Karena kepentingan Demokrat untuk masuk ke gerbong Koalisi Perubahan, menurut Arifki, tak lain guna mencarikan kendaraan untuk AHY maju di Pilpres.

Dia menilai, langkah politik itu tidak mudah bagi NasDem yang saat ini masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. NasDem tentu tidak ingin kedua kakinya berada di ranah oposisi karena tiga kadernya masih menjadi menteri Jokowi.

"Sebenarnya Koalisi Perubahan perlu meyakinkan publik dengan komitmen tiga partai anggota dengan adanya perjanjian atau batu tulis. Kesepakatan itu tentu perlu diperlihatkan kepada publik agar masyarakat percaya. Jika tidak koalisi perubahan bakal berpotensi mencari jalan masing-masing partai untuk memenangkan pemilu," ujar Arifki.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement