REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan, deklarasi secara resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden semakin memperbesar peluang realisasi Koalisi Perubahan. Kini, menurut Arifki, tinggal menunggu deklarasi resmi dari Partai Demokrat.
"Partai Demokrat yang juga bagian dari rencana Koalisi Perubahan masih mendukung Anies lewat surat dan pernyataan biasa dengan belum adanya penyambutan meriah," kata Arifki, Sabtu (25/2/2023).
Arifki melihat alasan Demokrat masih belum melakukan deklarasi dukungan ke Anies secara resmi karena belum ada kepastian jatah ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres pendamping Anies.
Karena kepentingan Demokrat untuk masuk ke gerbong Koalisi Perubahan, menurut Arifki, tak lain guna mencarikan kendaraan untuk AHY maju di Pilpres.
Dia menilai, langkah politik itu tidak mudah bagi NasDem yang saat ini masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. NasDem tentu tidak ingin kedua kakinya berada di ranah oposisi karena tiga kadernya masih menjadi menteri Jokowi.
"Sebenarnya Koalisi Perubahan perlu meyakinkan publik dengan komitmen tiga partai anggota dengan adanya perjanjian atau batu tulis. Kesepakatan itu tentu perlu diperlihatkan kepada publik agar masyarakat percaya. Jika tidak koalisi perubahan bakal berpotensi mencari jalan masing-masing partai untuk memenangkan pemilu," ujar Arifki.