Ahad 26 Feb 2023 07:22 WIB

PKS Klaim Pembangunan tak Berhenti Jika Anies Menang: Bantu Kerja Jokowi

PKS akan membangun Indonesia dengan prinsip perubahan dan keberlanjutan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menyampaikan pidato politiknya dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/2) malam.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menyampaikan pidato politiknya dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu mengatakan, bahwa jika pihaknya diberi amanah berada di pemerintahan, akan ada kesinambungan dari pemerintahan sebelumnya. Jika Anies Baswedan terpilih sebagai presiden periode 2024-2029, PKS disebut akan melanjutkan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita akan terus maju sesuai dengan Jokowi sudah bekerja kita akan bantu. Hal-hal yang bisa kita bantu untuk melanjutkannya," ujat Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/2) malam.

Baca Juga

Ditanya, apakah PKS akan melanjutkan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara jika Anies terpilih? Ia hanya singkat menjawab. "Kita liat nanti kepentingan-kepentingan politik pastinya," ujar Aboe.

Adapun dalam pidatonya, Syaikhu menjelaskan bahwa tema rapat kerja nasional (Rakernas) PKS tahun ini adalah 'Menang Bersama Rakyat'. Seluruh elemen PKS berhimpun dalam satu ikatan dan semangat yang sama dalam melayani rakyat Indonesia.

Jika ada masyarakat yang bertanya, apa yang akan dilakukan oleh PKS jika diberi amanah untuk memimpin? Ia menjawab bahwa PKS akan membangun Indonesia dengan prinsip perubahan dan keberlanjutan.

"Keberhasilan pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah periode sebelumnya akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Kemudian dilengkapi dengan melakukan inovasi pembangunan pada aspek-aspek lainnya yang belum optimal," ujar Syaikhu dalam pidato politiknya.

Jelasnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan prestasi gemilang para pendiri bangsa dan generasi pendahulu. Pemerintahan boleh berganti, namun kesinambungan dalam pembangunan tidak boleh terhenti.

Soekarno telah mewariskan pembentukan nation and character building untuk mempersatukan bangsa yang beragam. Soeharto mewariskan pembangunan yang berkelanjutan. Habibie menjunjung tinggi kebebasan dan upaya pemajuan demokratisasi.

Selanjutnya, Abdurrahman Wahid meneguhkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi. Lalu, Megawati menjadi simbol bahwa perempuan juga memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin negeri ini.

"Presiden SBY mampu menghadirkan stabilitas nasional dan memajukan demokrasi. Presiden Jokowi telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur ke berbagai pelosok negeri," ujar Syaikhu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement