REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk pertama kalinya pasca pandemi Covid 19, Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar wisuda secara tatap muka, Sabtu hingga Ahad, (25-26/2/2023). Pada gelaran kali ini, Unisba mewisuda sebanyak 1.258 orang.
Para wisudawan itu terdiri dari doktor, magister, profesi dan sarjana gelombang 1 tahun akademik 2022-2023 yang dibagi dalam tiga sesi. Yakni, pelantikan yakni dua sesi dihari pertama dan satu sesi di hari kedua.
Rektor Unisba Prof Edi Setiadi mengatakan, pelantikan ini merupakan akhir dari suatu tahapan formal untuk belajar, tapi bukan akhir dari kegiatan belajar. Satu-satunya cara bagi semua orang agar bisa menjaga dan membangun kesarjanaannya adalah dengan terus belajar.
"Acara pelantikan ini adalah momentum penting sebagai landasan untuk bisa terbang tinggi menembus angkasa, mencapai cita-cita mulia yang telah dirajut bersama orang tua dan orang terkasih lainnya. Karena itu teruslah belajar dan kembangkan potensi diri agar menjadi sarjana yang unggul, berdaya saing tinggi dan bermanfaat bagi umat,” ujar Edi.
Prof Edi berpesan untuk terus mencari, berpikir dan berinovasi dalam kehidupan walaupun secara formal sudah menyelesaikan pendidikan. “Karena Allah memerintahkan manusia untuk selalu berpikir,” katanya.
Unisba, kata dia, terus berupaya untuk dapat menjadi universitas yang maju, mandiri dan terkemuka, dengan jati diri Islam, berstandar internasional, berwawasan kebangsaan. Berbagai capaian telah ditorehkan. Seperti pengembangan dosen dengan melahirkan empat orang guru besar di tahun 2022 dari Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Dakwah, pengembangan tendik yang terus ditingkatkan.
"Terutama, penambahan kualitas kompetensi, pengembangan mahasiswa dalam bidang nalar, minat dan bakat masih tetap menjadi focus concern," ujarnya.
Selain itu, penambahan prodi pun terus dilakukan untuk menampung berbagai keinginan dari masyarakat. Keberhasilan menyelesaikan studi ini, kata Rektor, tidak lepas dari campur tangan pihak lain, khususnya peran orang tua.
Dia pun berpesan untuk tetap merendahkan diri dihadapan orang tua. “Janganlah berbicara dengan nada keras, bertindak kasar kepada orang tua apalagi kepada ibu, begitu hati ibu tersakiti maka hilanglah keberkahan dalam hidup anda semua,” katanya.
Pada wisuda kali ini, jumlah lulusan yang dilantik tersebut terdiri dari Doktor 2 wisudawan, Magister 144 wisudawan, Program Studi Program Profesi Insinyur 5 wisudawan, Program Studi P3D 30 wisudawan, Sarjana 1.077 wisudawan. Lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Tasya Permatasi dari Prodi Akuntansi FEB dengan IPK 3,97, sedangkan lulusan tercepat adalah Haris Dhaifullah MZ dari Prodi Matematika FMIPA yang merupakan mahasiswa pindahan dalam waktu 2 tahun 11 bulan 8 hari dan Muhammad Jovi Desanto dari Prodi Ilmu Komunikasi Fikom dalam waktu 3 tahun 3 bulan 25 hari. Disamping itu lulusan termuda yaitu Rezza Oktaviani dari Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dalam usia 20 tahun 0 bulan 24 hari.