Rabu 01 Mar 2023 12:09 WIB

Warga Korban Keracunan Diduga Akibat Makanan di Lembang Meninggal

Korban juga sudah lama mengalami sakit dan memiliki riwayat hipertensi. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menjelaskan kasus ratusan warga Kampung Cijengkol, RW 05, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang yang diduga mengalami keracunan akibat mengkonsumsi makanan dari acara hajatan, Selasa (28/2/2023).
Foto: Dok Republika
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menjelaskan kasus ratusan warga Kampung Cijengkol, RW 05, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang yang diduga mengalami keracunan akibat mengkonsumsi makanan dari acara hajatan, Selasa (28/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tarmah Tarmanah (71 tahun) satu orang korban keracunan yang diduga akibat makanan di Kampung Cijengkol RW 05, Desa Wangunsari, Kabupaten Bandung Barat, meninggal dunia. Korban yang memiliki riwayat hipertensi sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang, namun memilih pulang ke rumah.

"Hari ini salah satu warga kami dampak dari keracunan kemarin, ibu Tarmah usia 71 tahun meninggal dunia," ujar Kepala Desa Wangunsari Diki Rohani kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).

Sebelum menjadi korban keracunan, dia mengatakan, korban sudah lama mengalami sakit dan memiliki riwayat hipertensi. Bahkan, saat acara hajatan Ahad (26/2/2023) lalu yang bersangkutan tidak hadir. 

Namun, korban diberikan makanan dari penyelenggara hajatan. "Dapat makanannya dianterin karena bagian dari keluarganya, makanan yang dimakan kaya sup, rolade, dan bistik," katanya.

Diki mengatakan, perangkat desa hingga dinas kesehatan langsung membawa korban ke rumah sakit pada Selasa (28/2/2023) sore. Namun, saat tengah malam korban meminta untuk pulang ke rumah.

"Beliau menjelang malam ingin memaksa pulang dan atas permohonan dan persetujuan keluarga beliau diperbolehkan pulang dan bisa sampai ke rumah tapi tepatnya sekitar pukul 07.58 Wib kabar meninggalnya beliau," katanya.

Alasan korban memilih untuk pulang, ia mengatakan, karena beberapa kali berdasarkan pengakuan suami dan anak korban sering meronta. Bahkan saat dirawat di salah satu rumah sakit membuat pasien lain pergi.

Diki menambahkan, total warga yang melaporkan keluhan muntah, mual atau diare ke posko di Masjid Al Hidayah sebanyak 217 orang. Sedangkan yang dirawat di RSUD Lembang tujuh orang, di RS Advent satu orang, RS Salamun dua orang dan diperiksa di Puskesmas Jayagiri satu orang.

"Total 217 yang ke posko, yang dirawat per hari ini tujuh orang, di Advent satu orang, Salamun dua orang, Puskesmas Jayagiri satu orang," katanya.

Dia memastikan, terus menyisir warga yang diduga mengkonsumsi pada acara hajatan Ahad (26/2/2023) lalu untuk meminimalisasi dampak keracunan termasuk berkoordinasi dengan wilayah lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement