Kamis 09 Mar 2023 12:49 WIB

Jabar Quick Response Terima 7.752 Aduan Soal Kesehatan

Relawan bisa menjadi penghantar warga tak mampu dalam mengakses fasilitas kesehatan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Penyandang disabilitas Raisya Putri Fathimah memberikan bunga kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (berpeci) saat penyerahan bantuan kemanusiaan Gubernur Jawa Barat untuk Raisya di Jalan Pamoyanan, Cicendo, Kota Bandung. Kegiatan kerja sama antara Pemprov Jawa Barat, Jabar Quick Response dan Rumah Yatim ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jawa Barat terhadap warga, khususnya yang membutuhkan bantuan. (Ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Penyandang disabilitas Raisya Putri Fathimah memberikan bunga kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (berpeci) saat penyerahan bantuan kemanusiaan Gubernur Jawa Barat untuk Raisya di Jalan Pamoyanan, Cicendo, Kota Bandung. Kegiatan kerja sama antara Pemprov Jawa Barat, Jabar Quick Response dan Rumah Yatim ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jawa Barat terhadap warga, khususnya yang membutuhkan bantuan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk penguatan kemampuan relawan kesehatan, Jabar Quick Response (JQR) menggelar seminar kesehatan. Seminar kali ini bertemakan "Peran Relawan Dalam Percepatan Pelayanan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat".

Menurut Ketua Pelaksanaan Seminar Kesehatan JQR, Wina Herwiane, JQR sudah empat tahun bergerak dalam percepatan penanganan kemanusian. Dari sembilan kanal, pihaknya telah mendapatkan aduan sebanyak 12.031. Kanal kesehatan merupakan kanal yang paling banyak menerima aduan. 

"Yang tertinggi aduan masuk di kanal kesehatan JQR sebanyak 7.752 aduan khusus kesehatan dari warga Jabar, " ujar Wina, dalam siaran persnya, Kamis (9/3).

Wina mengatakan, hal itu menjadi landasan pihaknya, menggelar seminar kesehatan. Hal itu untuk membangun sinergi antar sektor baik secara aturan maupun pemangku kebijakan dan serta para peran relawan. 

Kegiatan seminar ini, kata dia, berasal dari inisiatif Gubernur Jawa Barat untuk keberpihakan terhadap masyarakat kecil. Serta, peran relawan dalam percepatan penanganan kesehatan di seluruh wilayah Jabar. 

"Berdasarkan arahan Gubernur Ridwan Kamil, JQR memiliki tugas untuk melakukan pertolongan terhadap kegawatdaruratan kesehatan terutama warga miskin, " kata Wina. 

Seminar tersebut menghadirkan beberapa stakeholder kesehatan diantaranya kementerian kesehatan, kementerian sosial, BPJS dan beberapa dinas lainnya. 

"Dengan adanya seminar ini bisa tersosialisasikan dan sama-sama bisa mengambil peran yg lebih baik lagi untuk melakukan percepatan pertolongan terhadap kesehatan warga tidak mampu, " katanya. 

Wina berharap, dari kegiatan seminar ini bisa adanya sinergitas pemangku kebijakan dan relawan, betapa pentingnya relawan untuk menangani pertolongan bagi warga.

"Relawan menjadi pihak yang bisa menjadi penghantar warga tak mampu dalam mengakses fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, " katanya.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Sumarjaya mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Alasannya, hal itu guna bisa mewadahi keinginan masyarakat dari segi pelayanan fasilitas bagi semua warga. 

"Karena kegiatan ini membantu kita bagaimana mensosialisasikan pada masyarakat dan keluhan-keluhan masyarakat dapat kita atasi. Sehingga JQR sebagai fasilitator tidak ada miss antara pemerintah dan masyarakat, " katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement