Selasa 14 Mar 2023 23:24 WIB

Disbudpar Cirebon Soroti Akses Menuju Objek Wisata

Disbudpar Cirebon menyebut jalan menuju objek wisata membutuhkan penanganan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah pengunjung menikmati aliran air panas di objek wisata Banyu Panas di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Darmawan / Republika
Sejumlah pengunjung menikmati aliran air panas di objek wisata Banyu Panas di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Persoalan infrastruktur penunjang objek wisata menjadi sorotan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Utamanya kondisi jalan menuju tempat wisata.

Menurut Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon Abraham Mohamad, sejumlah jalan menuju objek wisata membutuhkan penanganan agar tidak menjadi kendala bagi wisatawan. “Masih banyak jalan menuju ke objek wisata perlu penanganan, agar wisatawan yang datang tidak kapok,” kata Abraham di Cirebon, Selasa (14/3/2023).

Abraham menilai, Kabupaten Cirebon mempunyai banyak potensi pariwisata. Baik itu kekayaan budaya, sejarah, ragam kuliner, alam, dan lainnya. Potensi tersebut bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Namun, menurut Abraham, upaya pemanfaatan potensi pariwisata itu terkendala dengan kondisi infrastruktur. Selain akses yang belum memadai dan kondisi jalan rusak di sejumlah lokasi, kata dia, ada masalah minimnya penerangan jalan umum.

Abraham juga menyoroti soal permasalahan sampah di hampir semua objek wisata.

Karena itu, Abraham mengatakan, dibutuhkan penanganan serius, khususnya terkait masalah infrastruktur penunjang, agar objek wisata di Kabupaten Cirebon ramai dikunjungi dan bisa semakin dikenal.

Menurut Abraham, pada 2023 ini ditargetkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Cirebon mencapai 750 ribu orang. “Tahun lalu realisasinya 600 ribuan wisatawan. Untuk tahun ini kami targetkan 750 ribu saja,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement