Rabu 15 Mar 2023 08:56 WIB

Jalur Rel Terdampak Longsor, Perjalanan Kereta Bogor-Sukabumi Dibatalkan

Pengguna KA dapat melakukan pembatalan dengan penggantian biaya tiket 100 persen.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Pekerja bersama petugas PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan perbaikan di jalur lintas KA Pangrango Bogor-Sukabumi yang longsor. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pekerja bersama petugas PT KAI Daop 1 Jakarta melakukan perbaikan di jalur lintas KA Pangrango Bogor-Sukabumi yang longsor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jalur rel Kereta Api (KA) Pangrango lintas Bogor-Sukabumi KM 2+6/7 antara Stasiun Paledang dan Batu Tulis terdampak longsor pada Selasa (14/3/2023) malam. Oleh karenanya, seluruh perjalanan KA Pangrango Bogor-Sukabumi (PP) pada Rabu (15/3/2023) dibatalkan.

Kepala Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan operasional perjalanan KA Pangrango Bogor-Sukabumi.

“Upaya perbaikan jalur rel yang terdampak longsor dan cuaca ekstrim tersebut saat ini terus dilakukan seluruh tim Daop 1 Jakarta,” kata Eva kepada Republika, Rabu (15/3/2023).

Lebih lanjut, Eva menyampaikan, calon pengguna KA Pangrango Bogor-Sukabumi yang sudah membeli tiket, dapat melakukan proses pembatalan dengan penggantian biaya tiket 100 persen. Pembatalan bisa dilakukan di Stasiun Bogor, Stasiun Paledang, Stasiun Sukabumi dan stasiun lainnya.

Proses pembatalan, kata Eva, dapat dilakukan hingga tujuh hari ke depan. “Calon pengguna yang terdampak pembatalan perjalanan KA Pangrango untuk sementara waktu dapat beralih ke moda transportasi lain,” imbuhnya.

Sebelumnya, diberitakan tebingan tanah setinggi 30 meter dan lebar 15 meter di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengalami longsor pada Selasa malam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Penyebab terjadinya longsor ialah akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil.

“Dampaknya enam rumah warga mengalami rusak berat, satu tempat ibadah warga rusak berat, dan akses jalur kereta api Bogor-Sukabumi menggantung sepanjang sekitar 15 meter,” kata Theo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement