Sabtu 25 Mar 2023 18:52 WIB

Tim SAR Temukan Jasad Dua Anak Punk yang Terseret Ombak di Pangandaran

Korban semppat berteriak minta bantuan karena terseret arus ombak dan menghilang.

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (25/3/2023). Dok Kantor SAR Bandung
Foto: Dok Kantor SAR Bandung
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (25/3/2023). Dok Kantor SAR Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Tim Search And Rescue (SAR) gabungan berhasil menemukan dua anak komunitas punk dalam kondisi meninggal dunia. Sebelumnya, tiga hari lalu, dilaporkan keduanya hilang setelah terseret ombak saat berenang di Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.

"Sudah ditemukan dua-duanya yang satu tadi malam terdampar dekat Bandara Susi Air jam 20.00, satu lagi tadi pagi," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Pangandaran AKP Sugianto saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu.

Dia menuturkan, dua korban yang meninggal dunia bernama Iwan (28 tahun) warga Karawang, Jawa Barat, dan Rafael (17) warga Tegalsari, Jawa Tengah, keduanya terseret ombak saat berenang di Pantai Pangandaran, Kamis (23/3).

Korban Iwan pertama ditemukan di kawasan perairan dekat Bandara Susi Air, Jumat (24/3) malam, kemudian korban kedua Rafael ditemukan di perairan Blok Kadang Luhur, Pantai Barat, Sabtu sekitar pukul 08.00 WIB.

Sugianto menyampaikan awal ditemukannya korban dari laporan nelayan yang sedang mencari ikan melihat ada jasad laki-laki terapung di tengah lautan.

Selanjutnya saksi yang melihat jasad itu melaporkannya ke Tim SAR gabungan yang sedang melaksanakan operasi pencarian terhadap kedua korban yang hilang terseret ombak di Pantai Barat.

"Tim SAR gabungan selanjutnya melakukan evakuasi terhadap korban," katanya.

Ia menyampaikan, hasil pemeriksaan terhadap jasad korban yang ditemukan itu diketahui ciri-cirinya sama dengan dua orang korban yang selama ini sedang dicari.

Hasil pemeriksaan secara medis, kata dia, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan maupun tindak kekerasan lainnya, sehingga disimpulkan korban meninggal karena kecelakaan laut.

"Tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan, baik benda tumpul maupun benda tajam," katanya.

Kepala Unit Siaga SAR Pangandaran, Edwin mengatakan Tim SAR gabungan sebelumnya melakukan pencarian dengan membagi dua tim yakni pencarian menyusuri pantai atau jalur darat dan tim kedua melakukan pencarian menggunakan perahu.

Hasil operasi itu akhirnya berhasil menemukan kedua korban, untuk selanjutnya korban sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Pandega sebelum diserahkan kepada pihak keluarganya.

"Korban telah selesai dievakuasi oleh Tim SAR gabungan untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Pandega, Pangandaran," katanya.

Sebelumnya, kedua korban bersama rekan-rekan yang sesama komunitas punk berenang di Pantai Barat, daerah yang merupakan zona berbahaya untuk berenang.

Sebagian rekan korban kemudian kembali ke daratan. Namun tidak lama saat berjalan menuju daratan, korban berteriak minta bantuan karena terseret arus ombak hingga akhirnya menghilang.

Sejumlah saksi lalu meminta bantuan untuk menolong korban, hingga akhirnya petugas dari Balawista, kemudian Satpolairud Pangandaran dan unsur lainnya melakukan pencarian terhadap korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement