Kamis 30 Mar 2023 00:19 WIB

Kisruh Pencabutan Izin Kampus STMIK Tasikmalaya, Nasib 800 Mahasiswa Belum Jelas

Hingga saat ini, penyebab dicabutnya izin STMIK Tasikmalaya masih belum jelas.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Proses audiensi terkait dicabutnya izin STMIK Tasikmalaya di DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (29/3/2023).
Foto:

Penyebab izin dicabut sumir

Hingga saat ini, penyebab dicabutnya izin STMIK Tasikmalaya masih belum jelas. Dalam audiensi yang dilakukan di ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya, sejumlah anggota dewan mengklarifikasi penyebab pencabutan izin STMIK Tasikmalaya. Namun, pihak STMIK tak menjawab dengan jelas.

Rahadi menjelaskan, penutupan itu dilakukan karena Direktorat Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek menilai STMIK Tasikmalaya tidak kooperatif. Selain itu, pencabutan izin itu juga dikarenakan urusan urusan rumah tangga yang tidak terselesaikan. 

"Kami telah sampaikan respon, karena kan harusnya ada ada tahapan sp1 atau sp2. Tapi itu tidak terjadi. Ketika kami dipanggil pada 29 Desember, kami masih diberi kesempatan untuk melakukan perkuliahan. Namun pada Maret izin dicabut," kata dia.

Perwakilan BEM STMIK Tasikmalaya, Fikri Anwar, menilai alasan tidak kooperatif dan urusan rumah tangga hanya cara kampus untuk menutupi penyebab sebenarnya. Pasalnya, dua masalah itu sangat tidak masuk akal untuk dijadikan alasan izin dicabut. 

"Apa sebenarnya masalah STMIK? Kami mahasiswa menemukan adanya indikasi masalah transaksi jual beli ijazah dan penggelembungan data mahasiswa," kata Fikri.

Pernyataan mahasiswa itu tak direspon lebih lanjut oleh pihak STMIK Tasikmalaya. STMIK Tasikmalaya selalu beralibi ini akibat masalah rumah tangga dan kampus tidak kooperatif. 

DPRD akan ke Jakarta

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam, mengaku tidak menyangka dicabutnya izin kampus yang cukup besar di Kota Tasikmalaya itu. Apalagi, mahasiswa di kampus itu cukup banyak.

"Ketika kami dapat informasi STMIK ditutup, ini jadi problem buat kota semua. Terutama kelangsungan belajar para mahasiswa ini," kata dia.

Dia berharap, mahasiswa itu dapat segera mendapat kampus baru untuk melanjutkan perkuliahannya. Ihwal masalah keuangan yang belum beres, pihak kampus dan orang tua diminta duduk bersama untuk menentukan solusi bersama. 

Dia menambahkan, pihaknya juga masih belum puas dengan alasan pencabutan izin versi STMIK Tasikmalaya. Karena itu, DPRD Kota Tasikmalaya berencana akan datang ke Kemendikbud Ristek pada awal April 2023.

"Kabetulan kami punya agenda pendidikan ke sana, nanti sekalian ke Dikti. Kami juga minta mereka membantu memberikan solusi, karena mahasiswa pasti akan rugi satu semester," kata dia.

 

Dede juga berharap, peristiwa itu tak lagi terulang di kampus lain. Sebab, itu akan sangat merugikan mahasiswa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement