Jumat 31 Mar 2023 18:02 WIB

Ribuan Balita di Tasikmalaya Jadi Sasaran Imunisasi Polio Mulai April

Dinkes Kota Tasikmalaya menyatakan belum ada laporan kasus polio tahun ini.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Imunisasi polio.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Imunisasi polio.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi salah satu daerah yang harus melaksanakan imunisasi polio tambahan mulai April 2023. Pelaksanaan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) itu dilakukan karena status kejadian luar biasa (KLB) Provinsi Jawa Barat (Jabar) setelah adanya satu kasus polio di Kabupaten Purwakarta.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Asep Hendra, tahun ini tidak ditemukan kasus polio di Kota Tasikmalaya. “Di kita tidak ditemukan kasusnya. Namun, karena ada kasus di Purwakarta, seluruh daerah di Jabar harus melaksanakan vaksinasi polio tambahan,” kata Asep kepada Republika, Jumat (31/3/2023).

Asep mengatakan, pelaksanaan Sub-PIN Polio akan dilakukan secara serentak di wilayah Jawa Barat mulai April 2023. Menurut dia, imunisasi polio putaran pertama dimulai 3 April dan putaran kedua pada dimulai 15 Mei 2023.

Imunisasi polio tambahan ini akan menyasar anak balita usia 0-59 bulan. Asep memperkirakan balita yang menjadi sasaran imunisasi polio di wilayah Kota Tasikmalaya mencapai sekitar 51 ribu orang.

Asep mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan pelaksanaan Sub-PIN Polio. Pelaksanaannya akan melibatkan kader posyandu, juga para dokter fungsional untuk memberikan edukasi kepada masyarakat ketika diperlukan. “Jadi, persiapan kita sudah cukup. Tinggal pelaksanaannya saja,” ujar Asep.

Menurut Asep, imunisasi polio ini akan dilakukan kepada seluruh balita tanpa memandang status imunisasinya. Artinya, meskipun lengkap imunisasi dasarnya, balita itu tetap harus mengikuti imunisasi polio tambahan.

Asep mengatakan, masyarakat nanti bisa membawa anak balitanya ke puskesmas, posyandu, atau pos pelayanan imunisasi polio. “Tak perlu khawatir ya, ini vaksinasi polio metode tetes. Insyaallah, aman,” ujar dia.

Asep berharap para orang tua dapat mendukung pelaksanaan imunisasi ini dalam upaya mencegah penyebaran polio. “Target cakupan dari Kemenkes diharapkan 95 persen, untuk menimbulkan kekebalan kelompok,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement