Kamis 03 Jul 2025 19:53 WIB

Pemkot Cimahi Siapkan Solusi Atasi Banjir Langganan di Cigugur Tengah

Bangunan liar yang berdiri di atas sungai juga akan ditertibkan

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Aliran Sungai Cimindi di Kota Cimahi, Jawa Barat yang Kerap Meluap Saat Hujan Deras Hingga Menyebabkan Banjir di Jalan Cigugur Tengah dan Jalan Mahar Martanegara.
Foto: Ferry Bangkit
Aliran Sungai Cimindi di Kota Cimahi, Jawa Barat yang Kerap Meluap Saat Hujan Deras Hingga Menyebabkan Banjir di Jalan Cigugur Tengah dan Jalan Mahar Martanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pemkot Cimahi sudah menyiapkan solusi untuk mengatasi banjir langganan di Jalan Cigugur Tengah dan Mahar Martanegara. Banjir itu disebabkan karena meluapnya air dari Sungai Cimindi hingga mengubah dua ruas jalan itu seperti sungai dadakan.

Seperti yang terjadi pada Rabu (2/7/2025) malam dimana hujan deras mengguyur menyebabkan air dari Sungai Cimindi akhirnya limpas ke Jalan Cigugur Tengah dan Mahar Martanegara. Kondisi itu kerap melumpuhkan arus lalu lintas.

Baca Juga

"Perihal banjir dari luapan pintu air, kami sedang mempelajari penyebabnya dan banyak upaya yang akan coba kami eksekusi perihal langganan limpasan air dari sungai yang pergi ke Jalan Industri atau Jalan Mahar Martanegara," ujar Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, Kamis (3/7/2025).

Pemkot Cimahi akan membongkar pintu air yang semula berfungsi sebagai pembagi aliran air ke area pesawahan. Namun opsi pembongkaran akan melalui kajian terlebih dulu. "Pintu air itu dulu dibuat karena adanya jaringan irigasi lahan pertanian. Hari ini karena sudah tidak ada lagi lahan pertaniannya maka kami berencana untuk membongkarnya sehingga ketika ada kiriman air maka akan terbagi dua," kata Adhitia.

Kemudian bangunan liar yang berdiri di atas sungai juga akan ditertibkan karena dinilai menyumbang penyebab banjir. Namun sebelumnya pihaknya akan melayangkan surat peringatan (SP) 1 sampai 3 agar melakukan pembongkaran secara mandiri.

"Beberapa sudah terdata list bangunan liar atau yang menyalahi aturan. Beberapa juga sudah kirim surat peringatan karena aturannya ada SP 1,2 , dan 3 lalu ada pemberitahuan untuk membongkar secara mandiri. Jika tidak dilakukan mandiri maka kami akan melakukan penertiban (secara paksa)," tegas Adhitia.

Lalu, kata dia, normalisasi aliran Sungai Cimindi juga bakal dilakukan Pemkot Cimahi. Sebab selain mengalami penyempitan, sungai juga mengalami pendangkalan sehingga daya tampungnya sudah tidak ideal lagi. "Kami akan melakukan normalilasi berupa pengerukan material sedimen sepanjang sungai Semoga bisa mengurangi limpasan air ke jalan," katanya.

Pelebaran sungai seperti yang sudah direncanakan sejak lama juga tentunya akan dilakukan. Pemkot Cimahi sesuai tugasnya sudah melakukan pembebasan lahan, sedangkan eksekusi pelebarannya akan dilakukan Badan Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Jika kawasan di Cigugur Tengah itu sudah diselesaikan, maka Pemkot Cimahi hanya tinggal menuntaskan masalah di wilayah hilir yakni Melong yang juga jadi langganan banjir. Sebab, air dari Sungai Cimindi mengalir ke Melong. "Tinggal kuncian akhirnya di daerah selatan Melong sebagai penyelesaian yang lebih rumit lagi. Karena harus berkoordinasi dengan lintas regional juga lintas sektoral," kata Adhitia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement