REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman, meminta seluruh pejabat mulai dari kepala seksi sampai kepala dinas dan OPD tidak mudik untuk tahun ini. Namun, mereka 'wajib' melaksanakan Shalat Idul Fitri di wilayah terdampak bencana.
Hal tersebut diungkapkan Herman sebagai bentuk dukungan bagi warga yang masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat saat merayakan hari kemenangan yang serba terbatas, minimal dari kedinasan menghiasi suasana yang berbeda.
"Saya sudah instruksikan agar seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur, Sholat id di wilayah terdampak gempa terutama dinas penghubung termasuk menggelar kegiatan berhari raya atau gantinya open house di kalangan pejabat," katanya, Kamis (6/4/2023).
Herman berharap, semua pejabat mematuhi permintaan tersebut. Pasalnya, ASN di lingkungan Pemkab Cianjur, harus bisa memberikan contoh dan memberi efek bahagia bagi warga korban gempa meski harus merayakan kemenangan Idul Fitri di dalam tenda dan hunian darurat.
"Sekali ini mereka saya minta merayakan Lebaran bersama warga terdampak gempa, sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warganya dan sebagai bentuk pelayanan maksimal diberikan termasuk untuk meringankan beban warga," katanya.
Sekretaris Diskominfo Cianjur, Gagan Rusganda, mengatakan, surat edaran pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur untuk berlebaran di lokasi terdampak gempa, sudah disampaikan dan memang sudah direncanakan, sebagai bentuk satu rasa dengan warga korban gempa.
"Nanti ada open house di tengah tenda atau hunian darurat warga di sejumlah desa terdampak, setidaknya kehadiran kami dapat menjadi pelipur lara bagi saudara kita yang masih berada di luar rumah," katanya.
Sebelumnya sejumlah dinas di Pemkab Cianjur, ditunjuk sebagai penghubung bagi desa dan kecamatan terdampak gempa, guna memudahkan warga mendapatkan bantuan logistik, layanan kesehatan dan informasi terkait pencairan bantuan dari pemerintah pusat.