Ahad 30 Apr 2023 20:49 WIB

Jembatan Otista Bogor akan Ditutup 1 Mei Mulai Pukul 21.00 WIB

Penutupan Jembatan Otista Bogor akan dilakukan hingga beberapa bulan ke depan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Akses menuju Jembatan Otista, Kota Bogor, Jawa Barat, rencananya ditutup pada 1 Mei 2023, mulai pukul 21.00 WIB. Penutupan dilakukan untuk pekerjaan pembangunan jembatan, yang rencananya berlangsung hingga Desember mendatang.

Penutupan Jembatan Otista dilakukan pada malam hari karena mempertimbangkan kondisi arus balik Lebaran dan lalu lintas wisatawan ke Kota Bogor.

Menjelang penutupan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, pada sore harinya pemerintah kota (pemkot) bersama Polresta Bogor Kota akan melakukan sterilisasi di sekitar Jalan Otista dan kantong parkir kawasan Suryakencana.

“Sehingga, ketika (jembatan) Otista ini resmi ditutup pukul 21.00 WIB, maka Suryakencana itu sudah steril dan tidak ada lagi parkir yang menghadap Sukasari ke atas. Jadi, supaya semuanya lancar,” kata Bima Arya, Ahad (30/4/2023).

Bima Arya mengaku sudah mengecek seluruh kelengkapan yang dibutuhkan untuk menunjang penutupan Jembatan Otista. Seperti pembatas jalan, serta pengaktifan lampu lalu lintas yang baru dipasang sejumlah titik.

Pemkot Bogor juga berupaya mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga lebih memahami penutupan Jembatan Otista dan melakukan penyesuaian. Pasalnya, selama penutupan jembatan, akan diterapkan rekayasa lalu lintas.

“Kami juga menyampaikan kepada warga Bogor agar bisa memahami skenario Jembatan Otista ini. Silakan masuk, ada kanal khusus. Jadi, (informasi) rekayasa lalu lintasnya ada, apa saja yang terdampak, tahapan pengerjaan, teknis konstruksi, dan sebagainya,” ujar Bima Arya.

Kepala Polresta (Kapolresta) Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, pihak kepolisian siap mengamankan penutupan Jembatan Otista dan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitarnya. Polresta, kata dia, akan menampung masukan dari masyarakat apabila ada rekayasa lalu lintas yang butuh dievaluasi.

Dalam mengatur arus lalu lintas nanti, Kapolresta mengatakan, akan disiapkan sekitar 130 personel Satuan Lalu Lintas, serta disiagakan pos bersama di Terminal Baranangsiang.

“Kita juga kerja sama-sama Dinas Perhubungan dan juga TNI, Kodim, dan Denpom terkait dengan personel dan juga sarana prasarana di lapangan. Ada CCTV juga supaya kita bisa pantau,” kata Kapolresta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement