REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Suara ledakan disebut terdengar saat kejadian pesawat helikopter jatuh di wilayah Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/5/2023). Dilaporkan pesawat helikopter jenis Bell 412 milik TNI AD itu digunakan untuk latihan.
Asep (35 tahun), warga Kampung Boyongbong, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, mengaku awalnya mendengar suara ledakan dari arah perkebunan teh. Setelah mencari informasi, ia baru mengetahui ada pesawat helikopter yang mengalami kecelakaan.
“Ada ledakan, saya kebetulan sedang kerja. Suaranya terdengar keras. Asapnya juga kelihatan dari sini, Masjid Nurul Iman. Dari sini ke lokasi ada sekitar satu kilometer,” kata Asep, saat ditemui di kawasan perkebunan teh Rancabali, Ahad (28/5/2023).
Menurut Asep, kebun teh tempat pesawat helikopter itu jatuh kondisinya sudah tidak terawat.
Asep mengaku sering melihat helikopter di langit kawasan Rancabali beberapa hari terakhir ini. “Memang lagi ada latihan kayaknya, setiap hari kadang ada helikopter lewat,” ujar dia.
TNI AD sebelumnya mengonfirmasi kecelakaan pesawat helikopter di wilayah Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/5/2023). Dilaporkan pesawat helikopter yang mengalami kecelakaan itu digunakan untuk mendukung latihan pratugas Batalyon Infanteri 300/BJW.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan, pesawat helikopter tersebut diperkirakan jatuh sekitar pukul 13.30 WIB dan kemudian terbakar.
“Kru heli yang berjumlah lima orang seluruhnya dalam kondisi selamat dan hanya mengalami luka-luka akibat benturan. Saat ini seluruh kru heli telah dievakuasi ke RS Dustira Kota Cimahi untuk mendapatkan penanganan medis,” kata Hamim, dalam keterangan resminya.
TNI AD telah mengirimkan tim investigasi untuk menangani kasus kecelakaan helikopter tersebut.