Sabtu 10 Jun 2023 09:38 WIB

Komisi IV DPRD Jawa Barat Ingatkan Program Rutilahu Harus Berlanjut Usai Pilgub 2024

Program Rutilahu harus terus berlanjut meskipun nilai bantuan belum maksimal.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nora Azizah
Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra Daddy Rohanady.
Foto: Istimewa
Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra Daddy Rohanady.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady mengingatkan, siapapun yang akan menjadi gubernur pada Pilgub 2024 mendatang, program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) harus tetap berlanjut. Meskipun, besaran nilai bantuan tersebut belum maksimal.

Daddy menyarankan, paling tidak anggaran Rp 20 juta perunit yang dikeluarkan Pemprov Jabar sebagai stimulus perbaikan Rutilahu, dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk memiliki hunian memadai. Daddy mengakui, program Rutilahu ini sebenarnya membutuhkan uang yang banyak. Ia pun, baru mampu menganggarkan stimulus, bukan perbaikan sebenarnya. 

Baca Juga

"Tapi ini sangat penting bagi masyarakat kita di Jawa BaratMasa pemerintah tidak hadir, ketika masyarakatnya membutuhkan. Jadi saya berharap, siapapun gubernurnya besok. Harus mempertimbangkan Rutilahu ini layak dilanjutkan,” ujar Daddy kepada wartawan, belum lama ini.

Daddy mengatakan, memang bila menilik dari APBD, Pemprov Jabar sejatinya banyak pengeluaran rutin. Tapi, kesejahteraan masyarakat patut dipertimbangkan, melalui program Rutilahu. Walaupun, tidak banyak keluarga yang bisa dibantu lewat program tersebut di setiap tahunnya. Tetapi paling tidak walaupun sedikit, kata dia, ada bukti nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat bawah.

 

“Secara keseluruhan berat memang, Rp20 juta saja perunit, kalau dikali dengan 20 ribu unit sudah Rp400 miliar. Sejak tahun kemarin kita sudah ada beban untuk melunasi hutang daerah dari pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), itu diluar rutin belanja gaji pegawai," katanya

Tapi, kata dia, mau tidak mau harus dilakukan, karena Rutilahu ini sangat membantu mereka yang membutuhkan. "Agak malu juga kita, kalau negara tidak hadir membiarkan rumah roboh,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement