Jumat 23 Jun 2023 10:50 WIB

Kota Bogor Jadikan TPST di Denpasar Sebagai Contoh Penanganan Sampah

Sampah di Denpasar diolah menjadi bahan bakar alternatif hingga bahan pangan maggot.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar, Bali, Kamis (22/6/2023).
Foto: Dok. Pemkot Bogor
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar, Bali, Kamis (22/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor menjadikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar, Bali, sebagai contoh penanganan sampah di Kota Bogor. Di mana sampah di Denpasar bisa diolah menjadi bahan bakar alternatif hingga bahan pangan untuk maggot.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke dua TPST di Denpasar Kamis (22/6/2023). Di antaranya yakni TPST Tahura 1 & 2 di Denpasar Selatan dan TPST Kesiman Kertalangu di Denpasar Timur.

Dedie mengatakan, jajaran Pemkot Bogor diperlihatkan bagaimana pengelolaan sampah yang diubah menjadi bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu atau Wood-Pellet. Bahkan, di TPST Tahura 2 pun, olahan sampah yang berasal dari limbah organik kota disulap menjadi bahan pakan untuk maggot.

“Kita mendapatkan banyak sekali inspirasi yang luar biasa dari Kota Denpasar, dimana Kota Denpasar ini sebetulnya sudah mewujudkan mimpi-mimpi banyak orang termasuk masyarakat yang cinta kepada lingkungan,” kata Dedie dalam keterangannya, Jumat (23/6/2023).

Dedie menjelaskan, pengolahan sampah di Kota Denpasar saat ini sudah memasuki tahap yang sangat maju dan luar biasa yang diimpikan oleh semua wilayah di Indonesia. Namun, Pemkot Bogor juga memiliki niat membuat sebuah instalasi pemrosesan Refused Derived Fuel (RDF), atau jumputan padat sebagai pengganti batubara.

“Nah ini yang sebetulnya bisa menjadi bahan bakar masa depan. Kalau kita bicara global warming, RDF ini lebih ramah lingkungan. Termasuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang selama ini kita hadapi, yakni sampah,” ujar Dedie.

Oleh karenanya, menurut Dedie, sampah yang setiap hari diproduksi di Kota Bogor harus ada solusi yang komprehensif. Untuk itu, dia berharap, apa yang diikhtiarkan oleh Pemkot Bogor bisa terlaksana demi penanganan sampah yang lebih baik lagi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar IB Putra Wirabawa mengatakan, apa yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan pengolahan sampah di Kota Denpasar bukan usaha yang mudah. Untuk mengelola 866 ton sampah yang dihasilkan di Kota Denpasar, dibangunlah tiga TPST di Kota Denpasar yang bekerja sama dengan PT Bali CMPP.

“Yang mana nantinya dalam proses pengolahan sampah di Kota Denpasar kita harapkan sudah tuntas,” ucap Putra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement