Rabu 19 Jul 2023 21:48 WIB

BPBD Kota Sukabumi Analisis Risiko Banjir Tiga Aliran Sungai

Dari analisis ini disusun upaya mitigasi bencana banjir.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan aksi mitigasi bencana aliran sungai.
Foto: istimewa
(ILUSTRASI) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan aksi mitigasi bencana aliran sungai.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, melakukan analisis risiko banjir tiga aliran sungai. Analisis tersebut untuk meningkatkan upaya penanggulangan bencana di Kota Sukabumi agar berjalan efektif, terukur, dan terpadu.

“Kami melakukan penyusunan analisis risiko banjir di aliran sungai dan mitigasinya secara cepat dan tepat,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Rabu (19/7/2023).

Analisis risiko itu disebut dilakukan di aliran Sungai Cisuda wilayah Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros; aliran Sungai Cipelang wilayah Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh; dan aliran Sungai Cileles atau Cisarua di wilayah Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole.

Zulkarnain menjelaskan, analisis risiko banjir akan mencakup lima hal. Pertama, identifikasi indeks ancaman bencana banjir. Parameternya kedalaman banjir di setiap daerah, yang nantinya menghasilkan peta zonasi daerah rawan banjir. 

Kedua, identifikasi indeks kerentanan bencana banjir, yang dibagi ke dalam kerentanan sosial, ekonomi, fisik, dan ekologi lingkungan. Ketiga, identifikasi indeks kapasitas terhadap bencana banjir, yang bertujuan untuk mengukur kapasitas pemerintah dalam penanggulangan bencana.

Keempat, Zulkarnain mengatakan, analisis indeks risiko bencana banjir dengan mengkaji dan memetakan tingkat ancaman, tingkat kerentanan, dan tingkat kapasitas. Hal itu berdasarkan indeks kerugian, indeks penduduk terpapar, indeks ancaman, dan indeks kapasitas.

Kelima, menurut Zulkarnain, identifikasi bentuk mitigasi bencana banjir, sebagai acuan dalam arahan perencanaan, serta pengembangan mitigasi bencana banjir.

Zulkarnain mengatakan, diharapkan analisis risiko banjir di tiga aliran sungai yang disusun secara sistematis dan metodologis ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait. Khususnya dalam upaya mitigasi bencana banjir di Kota Sukabumi.

“Semoga dokumen ini implementatif dalam pencegahan dan mitigasi bencana banjir di setiap pembangunan yang dilakukan,” kata Zulkarnain.

Penyusunan analisis risiko banjir aliran sungai itu ditandai dengan kick off pada Selasa (18/7/2023), yang dihadiri sejumlah pemangku kepentingan terkait. Menurut Zulkarnain, penyusunan analisis risiko banjir aliran sungai itu berkolaborasi dengan sejumlah instansi. 

Seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), UPT PSDA Cisadea-Cibareno, Forum PRB, PMI, serta aparat wilayah kelurahan dan kecamatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement