Kamis 23 Nov 2023 15:17 WIB

BPBD Kota Sukabumi Dorong Keluarga Tangguh Bencana

Diharapkan program keluarga tangguh dapat meminimalkan risiko bencana.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Edukasi kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Foto: istimewa
(ILUSTRASI) Edukasi kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Untuk itu, BPBD Kota Sukabumi mendorong program Keluarga Tangguh Bencana.

“Dari hasil evaluasi, kami berupaya mendorong pelibatan masyarakat dengan Keluarga Tangguh Bencana,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Novian mengatakan, program Keluarga Tangguh Bencana lebih berfokus langsung kepada masyarakat. Sementara program yang sudah berjalan, yaitu Kelurahan Tangguh Bencana, kata dia, lebih kepada mendidik aparatur di kewilayahan dalam hal kesiapsiagaan bencana. Padahal, ia mengatakan, aparatur di kewilayahan ini ada kemungkinan dipindah ke tempat lain sesuai penugasan.

Karenanya, Novian menilai, program Keluarga Tangguh Bencana akan lebih efektif dalam upaya mitigasi bencana. Dengan program tersebut, ia berharap keluarga di Kota Sukabumi setidaknya dapat lebih sigap menyelamatkan diri atau melakukan evakuasi ketika terjadi bencana. 

Kesiapsiagaan keluarga ini diharapkan dapat menekan risiko bencana. “Nantinya bisa dievaluasi berapa keluarga sudah dinilai tangguh bencana,” kata Novian.

Pada 2023 ini, sampai Oktober, dilaporkan terjadi 149 kejadian bencana, yang tersebar di tujuh kecamatan wilayah Kota Sukabumi. Kejadian bencana berdampak terhadap 105 kepala keluarga serta mengakibatkan satu korban luka berat dan delapan orang luka ringan.

Bencana juga dilaporkan berdampak terhadap 149 unit dan menimbulkan kerugian yang nilainya diperkirakan mencapai sekitar Rp 5.717.475.000.

Novian mengatakan, BPBD Kota Sukabumi terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait mitigasi untuk dapat meminimalkan risiko bencana. Termasuk dalam menghadapi kemungkinan bencana saat musim hujan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement