Ahad 30 Jul 2023 11:08 WIB

Ledia Hanifa Motivasi Operator Sekolah Melalui Empat Pilar

Operator sekolah berperan aktif dalam kemajuan pendidikan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Sandy Ferdiana
Anggota MPR RI Ledia Hanifa Amaliah gencar menyosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan. Kali ini, sasarannya para operator sekolah dari Kota Bandung dan Cimahidi Hotel Newton, Kota Bandung, (26/7/2023).
Foto: Istimewa
Anggota MPR RI Ledia Hanifa Amaliah gencar menyosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan. Kali ini, sasarannya para operator sekolah dari Kota Bandung dan Cimahidi Hotel Newton, Kota Bandung, (26/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapan kita terakhir membaca naskah UUD 1945? Ingatkah kita bahwa di dalam UUD 1945 terdapat empat alinea mendasar, yang termaktub dalam bagian pembukaan yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami, karena memuat pernyataan kemerdekaan serta tujuan berbangsa dan bernegara.

photo
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. - (Istimewa)

Pertanyaan tersebut diajukan Anggota MPR RI Ledia Hanifa Amaliah saat berbicara di hadapan para operator sekolah dari Kota Bandung dan Cimahi, dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Hotel Newton, Kota Bandung, (26/7/2023).

Ledia mengatakan, sosialisasi ini menjadi salah satu tugas anggota MPR untuk menyegarkan kembali ingatan masyarakat, termasuk bagi para operator sekolah terkait empat wawasan kebangsaan. Yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

‘’Para operator sekolah adalah bagian dari tenaga kependidikan yang kadang terlewat dari perhatian,’’ tambah dia. Padahal, tutur Ledia, keberadaan operator sekolah memiliki fungsi strategis dan signifikan dalam menopang keberhasilan Pendidikan.

Salah satu contohnya, ungkap dia, dalam menginput basis data siswa ke dalam dapodik, maka, diperlukan pula peran aktif dari para operator sekolah. Ledia yang juga anggota Komisi X DPR RI menjelaskan, salah satu tujuan negara yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dikuatkan dengan pasal 31 ayat 1 sampai 5 terkait pendidikan.

Dalam konteks inilah, sebut Ledia, kemudian muncul beragam model bantuan pendidikan sebagai implementasi kewajiban negara untuk membiaya pendidikan anak bangsa. ‘’Berbagai bantuan pendidikan seperti KIP dan PIP erat terkait dengan data dapodik yang penginputan serta pengelolaannya menjadi tugas operator sekolah,’’ katanya.

Operator juga berperan dalam verifikasi dan validasi data peserta didik, administrasi sekolah, pengelolaan aplikasi standar pelayanan minimal,  pengelolaan inventaris sarana prasarana sekolah, dan banyak lagi. Itu semua tentu membutuhkan kecepatan, ketelitian, kerapian dan konsistensi kinerja yang baik dari para operator sekolah.

Sekretaris Fraksi PKS di DPR RI ini mengajak para operator sekolah Kota Bandung dan Cimahi untuk ikut membangun kemajuan Pendidikan, dan secara bersama menghadapi tantangan dunia pendidikan berdasarkan implementasi nilai-nilai 4 pilar kebangsaan dalam keseharian.

Kata Ledia, tantangan kebangsaan itu banyak, baik dari dalam maupun luar. Dengan imbas globalisasi dan beragam nilai sosial budaya yang berkembang, tutur dia, tentu akan berdampak pada berbagai sendi kehidupan termasuk dunia pendidikan.

Sejumlah tantangan itu, yakni nilai-nilai liberalisme, sekularisme, individualisme, perundungan, kekerasan, terkikisnya tenggang rasa dan toleransi, merebaknya plagiat, suap, korupsi serta mulai terbentuknya budaya instan.

Syukurlah, lanjut anggota DPR RI Dapil Kota dan Kota Cimahi ini, para pendiri bangsa mampu merumuskan empat pilar kebangsaan yang bisa menciptakan solusi dari berbagai tantangan kebangsaan, sekaligus menjaga keutuhan dan keberlangsungan tujuan bernegara.

‘’Adalah perjuangan besar dari para tokoh pendiri bangsa yang mampu merangkum norma-norma agamis, demokratis, persatuan dan keadilan dalam Pancasila,’’ tambahnya.

Bahkan keberagaman di Tanah Air ini tidak lancah menjadi pemecah, justru menjadi penguat bangsa lewat Bhinneka Tunggal Ika. ‘’Maka sudah selayaknya kita bersama kembali memahami dan mengimplementasikan 4 pilar kebangsaan ini untuk menjadi bangsa yang kuat, maju, dan bermartabat.” Tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement