Selasa 08 Aug 2023 12:46 WIB

Produsen Liquid Gelar Munas di Bandung, Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing 

Sejumlah poin dalam pakta integritas sudah ditandatangani oleh pengurus. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PPEI, Daniel Boy Purwanto mengatakan, semua pengusaha E-Liquid sepakat untuk meningkatan kualitas produksi sekaligus bersinergi dengan regulasi.
Foto: dok. Republika
Ketua Umum PPEI, Daniel Boy Purwanto mengatakan, semua pengusaha E-Liquid sepakat untuk meningkatan kualitas produksi sekaligus bersinergi dengan regulasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perkumpulan Pengusaha E-Liquid Indonesia (PPEI) berkomitmen memperkuat kolaborasi menumbuhkan industri dan memperkuat ekosistem vape yang bertanggungjawab. Ketua Umum PPEI, Daniel Boy Purwanto mengatakan, semua pengusaha E-Liquid sepakat untuk meningkatan kualitas produksi sekaligus bersinergi dengan regulasi.

Hal tersebut tertuang dalam pakta integritas saat Musyawarah Nasional PPEI di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Senin (7/8). Musyawarah, dihadiri puluhan produsen liquid lokal yang berada di naungan organisasi.

Daniel Boy mengatakan, ada sejumlah poin dalam pakta integritas yang sudah ditandatangani oleh pengurus. Di antaranya, memperkuat sinergi dan kolaborasi, menjadi barometer dunia, menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Kemudian, menciptakan inovasi yang bertanggung jawab, praktik pemasaran yang bertanggungjawab, kepatuhan terhadap regulasi, edukasi Kesehatan masyarakat, transparansi.

“Komitmen ini diharapkan bisa menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi. Banyak produsen dari luar masuk ke Indonesia. Ini cukup menjadi concern kita. Artinya, daya saing ke depan harus lebih siap,” katanya.

Daniel Boy menilai, para produsen perlu melakukan kolaborasi dari sisi informasi dan hal yang bisa menguatkan satu sama lain.

Di tempat yang sama, Jimmy Muhamad, Ketua Bidang kesekretariatan PPEI mengatakan pakta integritas tersebut akan menjadi panduan organisasi dalam menyusun program kerja organisasi.

“Kami akan coba meningkatkan kualitas produk para produsen itu sendiri. Kami sudah membuat banyak program pelatihan, fokus pada manajerial dari masing-masing anggota kita. Seperti pelatihan soal cukai hingga pajak,” kata Jimmy.

Agung Subroto, Wakil Ketua Umum PPEI mengatakan bahwa sebagai organisasi yang baru. Setiap pelaku atau produsen yang mayoritas masih kategori UMKM, termasuk organisasi masih perlu banyak belajar dalam membangun industri yang baik dari segala aspek.

Setelah berjalan lima tahun, kata dia, potensinya meningkat. Growth-nya 24 sampai 25 persen per tahun. Ini bagus untuk sebuah industri yang baru. "Kami sebagai asosiasi punya kewajiban menjaga agar industri berkembang,” katanya.

Organisasinya, kata dia, berasal dari komunitas yang sudah aktif berkumpul sejak tahun 2018. Sekarang launching dan munas. 

"Kami punya anggota dan pengurus yang bisa saling support agar visi membangun industry ini tidak berhenti di tengah jalan,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement