Senin 04 Sep 2023 23:24 WIB

Pemkab Cirebon Bantu 11.500 Hektare Sawah Terdaftar Asuransi

Pemkab Cirebon mengalokasikan anggaran sekitar Rp 400 juta.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Area persawahan.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
(ILUSTRASI) Area persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sekitar Rp 400 juta untuk pembayaran premi program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Asuransi diharapkan dapat meringankan beban petani yang mengalami gagal panen, seperti akibat dampak bencana kekeringan saat musim kemarau.

“Kita mengupayakan agar petani ikut asuransi. Tahun ini kita mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah sekitar 11.500 hektare atau Rp 400 juta lebih untuk AUTP,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Samsina, Senin (4/9/2023).

Baca Juga

Samsina menjelaskan, premi program AUTP ini Rp 180 ribu per hektare. Pembayaran premi ini, kata dia, ditanggung oleh pemkab dan pemerintah pusat. “Di mana Rp 36 ribu dari Pemkab Cirebon dan yang Rp 144 ribu dari kementerian,” ujar dia.

Dengan terdaftar AUTP, Samsina mengatakan, diharapkan dapat melindungi petani yang mengalami gagal panen, seperti akibat lahan sawah terdampak bencana. Petani terdampak bisa mengajukan klaim, sehingga diharapkan bisa mengurangi beban kerugian petani.

Ihwal kekeringan pada musim kemarau ini, menurut Samsina, dinasnya berupaya meminimalisasi dampaknya terhadap lahan pertanian. Petani diharapkan dapat memanfaatkan sumber air yang ada agar keberlangsungan tanamannya terjaga hingga waktu panen. “Petani harus memanfaatkan sumber air yang ada, kalau bisa dilakukan pemompaan,” katanya.

Samsina mengatakan, kekeringan saat musim kemarau ini merupakan persoalan klasik. Sebagai solusi kekeringan saat ini, kata dia, dilakukan perbaikan irigasi karena beberapa titik mengalami pendangkalan dan menghambat pasokan air ke area sawah.

“Masalah kekeringan di Kabupaten Cirebon tidak hanya sekarang. Tahun ke belakang, saat musim hujan kebanjiran dan musim kemarau mengalami kekeringan. Dilematisnya seperti itu. Harus ada upaya,” kata Samsina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement