Rabu 13 Sep 2023 06:56 WIB

Kebakaran Lahan di Cieurih Kuningan, Puluhan Pohon Terbakar

Diduga ada oknum yang melakukan pembakaran.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas pemadam kebakaran (damkar) memadamkan api yang membakar lahan di wilayah Kabupaten Kuningan.
Foto: Dok UPT Damkar Kuningan
(ILUSTRASI) Petugas pemadam kebakaran (damkar) memadamkan api yang membakar lahan di wilayah Kabupaten Kuningan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Kebakaran lahan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kali ini terjadi di wilayah Dusun Pahing, Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu.

Menurut Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan M Khadafi Mufti, peristiwa kebakaran lahan itu dilaporkan terjadi pada Selasa (12/9/2023), sekitar pukul 13.25 WIB. Lahan yang terbakar seluas kurang lebih satu hektare.

Baca Juga

Khadafi mengatakan, kebakaran itu diduga berawal dari tindakan pembakaran lahan bekas panen tebu. Api kemudian menjalar dan membesar, sehingga sempat dikhawatirkan merembet ke area permukiman.

Petugas damkar yang menerima informasi kebakaran lahan itu langsung meluncur ke lokasi kejadian. Kebakaran bisa ditangani setelah petugas damkar melakukan pemadaman dan pendinginan selama 45 menit. 

Menurut Khadafi, kebakaran lahan itu menghanguskan 30 batang pohon jati, 50 pohon pisang, serta dua pohon rambutan. Ia menyebut asap dari kebakaran lahan itu berdampak terhadap warga sekitar, serta mengganggu jarak pandang pengguna kendaraan. 

“Penyebab kebakaran diduga akibat adanya orang yang tidak bertanggung jawab yang membakar lahan,” kata Khadafi.

Diduga akibat korsleting

Pada Selasa (12/9/2023), kebakaran terjadi di dua lokasi lainnya. Sekitar pukul 08.30 WIB, dilaporkan terjadi kebakaran satu rumah warga di wilayah Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur. Dua unit kendaraan damkar dikerahkan ke lokasi. Petugas bekerja keras mencegah api merembet ke bangunan lainnya karena lokasi kebakaran berada di kawasan permukiman padat.

Api dilaporkan bisa dipadamkan dalam waktu sekitar 30 menit. “Tidak ada korban jiwa. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik,” ujar Khadafi.

Kemudian, pada sekitar pukul 13.30 WIB, UPT Damkar kembali menerima laporan kejadian kebakaran. Dilaporkan kebakaran melanda warung semipermanen milik warga di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya.

Warga sekitar bergotong royong memadamkan api dengan peralatan seadanya. Saat petugas damkar sampai di lokasi, api dikabarkan sudah padam. Meski demikian, petugas damkar tetap melakukan upaya pendinginan karena dikhawatirkan masih ada sisa-sisa bara api yang belum padam.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian kebakaran itu. Menurut Khadafi, nilai kerugian materiel akibat kebakaran warung itu diperkirakan sekitar Rp 30 juta. “Dari hasil pengumpulan data dan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi kebakaran, penyebab kebakaran diduga sementara dari korsleting listrik,” kata Khadafi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement