Senin 18 Sep 2023 20:53 WIB

Harga Beras Masih Tinggi di Indramayu, Warga Pilih Kualitas Medium

Ada selisih harga sekitar Rp 1.000 antara beras kualitas medium dan premium.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Jawa Barat.
Foto: undefined
Pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Harga beras yang dijual di Pasar Baru Indramayu, Jawa Barat, disebut masih tinggi. Sejumlah warga memilih membeli beras kualitas medium dibandingkan yang premium karena harganya lebih murah.

Salah seorang warga, Suminah (54 tahun), mengaku beralih ke beras medium sejak harga komoditas tersebut mengalami kenaikan. Ia biasa membeli beras sebanyak sepuluh kilogram setiap kali pembelian untuk kebutuhan konsumsi keluarganya.

Baca Juga

“Tadinya biasa beli beras yang bagus (premium). Tapi, karena mahal, jadi pilih beras yang biasa saja (medium). Lumayan beda harganya,” kata Suminah, Senin (18/9/2023).

Warga lainnya, Wati (47), juga membeli beras medium untuk kebutuhannya berjualan nasi sarapan. “Ya kalau buat pedagang kecil seperti saya sih lumayan selisih Rp 1.000 juga,” ujar Wati.

Salah seorang pemilik kios beras di Pasar Baru Indramayu, Warto, mengatakan, harga beras medium saat ini masih sekitar Rp 13 ribu per kilogram. Sedangkan, harga beras premium sekitar Rp 13.900 per kilogram. Dibandingkan dua pekan lalu, harga beras disebut tak banyak berubah.

“Yang beras premium turun Rp 100 per kilogram. Saya juga tidak tahu penyebabnya. Mungkin lahan yang panen sekarang bertambah karena memang panennya tidak serentak,” kata Warto, saat ditemui Republika di kios berasnya, Senin (18/9/2023).

Menurut Warto, harga beras saat ini masih tinggi. Bahkan, kata dia, yang tertinggi selama 14 tahun terakhir. Meski demikian, ia mengatakan, penjualan beras di kiosnya masih terbilang stabil karena komoditas tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat. 

Setiap hari, Warto mengaku bisa menjual beras rata-rata mencapai tiga ton, yang terdiri atas beras premium dan medium. Di saat harga tinggi, menurut dia, pembeli beras di kiosnya lebih banyak yang memilih beras medium.

“Dari tiga ton beras yang terjual, perbandingannya sekitar dua banding satu untuk beras medium,” kata Warto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement