Kamis 14 Sep 2023 19:58 WIB

Bantuan Beras akan Disalurkan untuk 227.432 KPM di Indramayu

Setiap KPM akan menerima bantuan beras sepuluh kilogram per bulan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Pelepasan penyaluran bantuan beras cadangan pangan pemerintah tahap dua untuk warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di Gudang Bulog Pekandangan, Indramayu, Kamis (13/9/2023).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Pelepasan penyaluran bantuan beras cadangan pangan pemerintah tahap dua untuk warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di Gudang Bulog Pekandangan, Indramayu, Kamis (13/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Bantuan beras tahap kedua dari cadangan pangan pemerintah mulai disalurkan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (13/9/2023). Penyaluran bantuan itu ditandai pelepasan truk pembawa beras di Gudang Bulog Pekandangan, Indramayu.

Bupati Indramayu Nina Agustina menjelaskan, bantuan beras cadangan pemerintah tahap kesatu sudah dilaksanakan pada April-Juni 2023, dengan jumlah sasaran 261.137 keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca Juga

Adapun pada tahap dua ini ditujukan untuk 227.432 KPM. Setiap KPM disebut akan menerima bantuan sepuluh kilogram beras per bulan. “Penyaluran bantuan beras ini dilakukan selama tiga bulan, mulai September sampai November 2023,” ujar Nina.

Nina mengatakan, beras yang disalurkan itu berasal dari Bulog Indramayu. Pendistribusiannya dilakukan oleh PT Pos Indonesia. “Saya berpesan kepada para camat dan kuwu (kepala desa) untuk menyukseskan penyaluran bantuan pangan ini agar tepat data dan tepat sasaran,” kata Nina.

Pimpinan Cabang Perum Bulog Indramayu, Ilhamsyah, mengatakan, untuk bantuan kepada 227.432 KPM itu disiapkan 7.834.110 kilogram beras. “Penyaluran perdana bantuan beras ini didistribusikan di empat desa,” ujar dia.

Empat desa itu adalah Desa Terusan sebanyak 977 kilogram, Desa Dermayu 421 kilogram, Desa Pabean Udik 1.692 kilogram, dan Desa Pekandangan 728 kilogram. “Jika ada beras yang kurang baik, maka dapat ditukar di gudang Bulog Indramayu dalam tenggang waktu dua kali 24 jam untuk diganti beras yang baru,” kata Ilhamsyah. 

Nina mengatakan, beras cadangan pangan pemerintah ini dimanfaatkan untuk menangani kerawanan pangan, kemiskinan, stunting, dan gizi buruk, serta keadaan darurat. Selain itu, guna melindungi produsen dan konsumen, serta mengendalikan inflasi di Kabupaten Indramayu. “Untuk menekan harga juga karena kan ini naik semua, gabah kering, gabah basah, berasnya, semua naik,” ujar Nina.

Di Pasar Baru Indramayu,  pekan lalu, harga beras premium mencapai Rp 14 ribu per kilogram. Sedangkan harga beras medium sekitar Rp 13 ribu per kilogram.

Menurut Nina, berdasarkan data Bank Indonesia, beras merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar. Secara khusus, inflasi ini disebabkan kenaikan harga gabah, baik gabah kering giling ataupun gabah kering panen.

“Jumlah produksi beras saat ini relatif terbatas karena sudah melewati masa panen pada bulan Juli lalu. Kenaikan harga perlu dimitigasi, terutama di tengah musim kemarau panjang atau El Nino yang berpotensi mengganggu produktivitas padi,” kata Nina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement