Senin 28 Jul 2025 20:17 WIB

Dedi Mulyadi akan Ambil Alih RSUD Sentot, Ini Reaksi Lucky Hakim

RSUD Sentot tidak pernah menyumbang pendapatan untuk APBD Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bupati Indramayu, Lucky Hakim.
Foto: Lilis Sri Handayani
Bupati Indramayu, Lucky Hakim.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (Demul) berencana untuk mengambil alih pengelolaan RSUD Sentot dari Pemkab Indramayu ke Pemprov Jabar. Rencana itupun disambut antusias oleh Bupati Indramayu, Lucky Hakim.

Lucky menjelaskan, RSUD Sentot yang terletak di Kecamatan Patrol merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemda Indramayu. Rumah sakit itu berfungsi untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Tapi prakteknya ada yang tidak bisa kita banggakan, yaitu pelayanannya yang tidak optimal,” ujar Lucky, saat ditemui di Pendopo Indramayu, Senin (18/7/2025).

Baca Juga

Dengan statusnya sebagai BLUD, maka RSUD Sentot sebenarnya memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang berbeda dari SKPD lainnya. Namun kenyataannya, rumah sakit tersebut tidak berkembang dengan baik. “Dari sisi finansial juga punya hutang. Bahkan sering minta top up dari APBD,” kata Lucky.

Menurut Lucky, sepengetahuannya, RSUD Sentot tidak pernah menyumbang pendapatan untuk APBD Indramayu. Menurutnya, yang terjadi justru sebaliknya. “Yang ada kan top up terus, dibangun, dibayarin, dibiayain. Kalau pelayanannya optimal, masyarakatnya puas, pada sembuh datang ke situ, Alhamdulillah. Tapi kenyataannya kan tidak,” kata Lucky.

Untuk itu, ketika ada opsi penawaran dari gubernur Jabar untuk mengambil alih pengelolaan RSUD MA Sentot ke Pemprov Jabar, Lucky pun menyambutnya. “Saya sambut dengan baik,” katanya.

Lucky mengakui, diatas kertas, pengambilalihan itu akan membuat aset Kabupaten Indramayu menjadi berkurang. Namun ia menilai, pelayanan kepada masyarakat akan lebih optimal dan bisa memberikan efek ekonomi yang besar.

Dibawah pengelolaan Pemprov Jabar, Lucky menilai, RSUD Sentot akan menjelma menjadi rumah sakit besar seperti halnya RS Hasan Sadikin. Masyarakat yang datang ke rumah sakit itu bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, dengan peralatannya yang canggih dan dokter yang lengkap.

Tak hanya dari Kabupaten Indramayu, masyarakat dari daerah lain seperti Subang dan Majalengka juga nantinya bisa dilayani di RSUD Sentot. Hal itupun akhirnya akan menimbulkan efek ekonomi yang luas bagi daerah dan masyarakat sekitarnya. “Ini peluang yang besar. Tentu masyarakat Indramayu barat akan sangat menyambut dengan senang, dengan bangga, Indramayu barat akan punya rumah sakit besar,” kata Lucky.

Ia menambahkan, di sekitar RS Sentot nantinya bisa dibangun hotel yang menjadi tempat menginap bagi para keluarga pasien. Selain itu, ia juga akan membenahi Pasar Patrol hingga menjadi besar dan representatif. “(Kecamatan) Patrol akan jadi sentra ekonomi yang baru. Jangkarnya, rumah sakit yang nanti ada dari provinsi,” kata Lucky. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement