REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Ratusan warga berkumpul di lapangan sepak bola Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (4/10/2023). Warga melaksanakan sholat Istisqa berjamaah.
Anak-anak, juga pelajar berseragam SD dan SMP, ikut melaksanakan sholat Istisqa. Warga Desa Heuleut berdoa memohon kepada Allah untuk segera diturunkan hujan.
Desa Heuleut mengalami kekeringan pada musim kemarau ini. Kepala Desa Heuleut, Agus Ahmad Sofyan, mengatakan, ada sekitar 750 jiwa di desanya yang terdampak kekeringan, tersebar di tiga rukun warga (RW).
“Tahun-tahun sebelumnya dampak kemarau tidak terlalu parah. Tahun ini paling parah. Warga tidak memiliki lagi sumber air, hanya mengandalkan bantuan air bersih,” kata Agus.
Camat Kadipaten, Sunarto, mengatakan, Desa Heuleut merupakan salah satu wilayah terdampak kekeringan paling parah di wilayah Kecamatan Kadipaten. Warga Desa Heuleut disebut sudah kesulitan air bersih selama sekitar dua bulan terakhir. “Musim kemarau tahun ini bisa dibilang yang paling parah dibanding sebelumnya,” ujar dia.
Saat kemarau ini, menurut Sunarto, sumur atau sumber air warga Desa Heuleut mengering. Warga mengandalkan bantuan air bersih yang disalurkan Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), maupun pihak lainnya.
“Semoga melalui sholat Istisqa ini Allah menurunkan hujan yang membawa manfaat untuk masyarakat Desa Heuleut,” ujar Sunarto.