Selasa 10 Oct 2023 06:22 WIB

Mushala Jadi Ruang Kelas, Siswa SDN Cidokom 02 Bogor Belajar di Lantai

SDN Cidokom 02 kekurangan ruang kelas.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Siswa kelas 4B SDN Cidokom 02, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belajar di mushala yang dijadikan ruang kelas, Senin (9/10/2023). Siswa belajar di lantai, tanpa meja dan kursi.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Siswa kelas 4B SDN Cidokom 02, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belajar di mushala yang dijadikan ruang kelas, Senin (9/10/2023). Siswa belajar di lantai, tanpa meja dan kursi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sudah sekitar dua tahun mushala di SD Negeri (SDN) Cidokom 02, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dijadikan ruang kelas. Mulai awal tahun ajaran 2023/2024, giliran 34 siswa kelas 4B yang mesti belajar di ruang kelas ala kadarnya itu.

Jumlah siswa kelas 4B lebih sedikit dibandingkan kelas lainnya, sehingga mereka mau tak mau menempati ruangan dengan luas sekitar empat kali enam meter tersebut. 

Baca Juga

Siswa kelas 4B belajar di lantai, tanpa meja dan kursi. Mereka mesti mengatur posisi agar bisa menulis. Ada siswa yang mengganjal buku tulis dengan kaki, setengah tengkurap, hingga memanfaatkan tembok yang catnya sudah mulai memudar sebagai alas buku.

Firkah (9 tahun) merasa tak nyaman belajar sambil berdesak-desakan di ruangan itu. Apalagi ia mesti menulis di lantai, yang membuat punggungnya pegal. Terkadang ia bersandar di tembok sambil melipat kakinya agar bisa lebih mudah menulis. 

Menulis di lantai pun membuat punggung kecilnya merasa pegal. Apakah ia harus menunduk, bersandar di tembok, atau sesekali melipat kakinya agar bisa menulis dengan mudah.

“Lebih suka belajar di meja. Kalau di bawah enggak enak, pegal. Nulisnya susah,” ujar Firkah, saat ditemui Republika di sela-sela kegiatan belajarnya, Senin (9/10/2023).

Firkah berharap bisa kembali menempati ruang kelas yang besar seperti sebelumnya. Sementara Andisa (9) merasa senang saja belajar di lantai. Andisa dan siswi lainnya juga bisa lebih dekat untuk mengobrol tanpa harus menghampiri meja.

Namun, Andisa tak memungkiri kondisi mushala yang sempit membuat belajar menjadi kurang nyaman. Dengan atap asbes, mushala yang menjadi ruang kelas itu terasa lebih panas saat musim kemarau. “Panas, enakan belajar di kelas yang besar,” ujar dia. 

Untuk mengurangi hawa panas di dalam ruang kelas itu, satu unit kipas angin dipasang. Namun, Andisa mengharapkan ruang kelas seperti saat dulu masih di bangku kelas 3.

 

photo
Siswa kelas 4B SDN Cidokom 02, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belajar di mushala yang dijadikan ruang kelas, Senin (9/10/2023). - (Republika/Shabrina Zakaria)

 

Kekurangan ruang kelas

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement