Kamis 12 Oct 2023 10:25 WIB

Musim Kemarau di Bandung akan Berlangsung Lebih Lama, Ini Penyebabnya

Namun, suhunya tidak mencapai kategori ekstrem.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Aparatur Sipil Negara (ASN) menunggu pelaksanaan Shalat Istisqa atau Shalat meminta hujan di halaman Balai Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Aparatur Sipil Negara (ASN) menunggu pelaksanaan Shalat Istisqa atau Shalat meminta hujan di halaman Balai Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan musim kemarau di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya akan berlangsung lebih lama. Kondisi itu terjadi dampak dari peristiwa El Nino di Indonesia.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, wilayah Jawa Barat diprediksi ikut terdampak El Nino. Sebab 60 persen peluang El Nino akan terjadi di wilayah kontinen maritim pada semester kedua tahun 2023.

Baca Juga

"Apabila El Nino ini terjadi maka wilayah Jawa Barat akan termasuk pada wilayah terdampak El Nino di Indonesia, termasuk juga wilayah Bandung Raya," ucap dia saat dikonfirmasi, Kamis (12/10/2023).

Dia mengatakan, dampak El Nino terhadap musim kemarau di Bandung Raya, yaitu secara temporal akan membuat musim kemarau berpeluang lebih lama terjadi di wilayah Bandung Raya. Sedangkan secara volume atau jumlah curah hujan akan membuat musim kemarau menjadi lebih kering.

"Musim kemarau berpeluang lebih lama terjadi di wilayah Bandung Raya," ungkap dia.

Dia mengatakan, BMKG tidak pernah mengeluarkan peringatan dini terkait panas ekstrem. Sebab berdasarkan pengamatan, panas ekstrem seperti kejadian heatwave tidak terjadi di Indonesia.

"Informasi yang dikeluarkan oleh BMKG adalah informasi terkait dengan ultraviolet sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kejadian panas ekstrem di Indonesia karena tidak akan terjadi," kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement