REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dua siswa dilaporkan terjatuh dari lantai dua gedung SMAN 2 Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/10/2023). Kedua sisa kelas 12 itu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Advent untuk mendapatkan perawatan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 2 Bandung, Asep Suryanto, menjelaskan, peristiwa dua siswa laki-laki terjatuh itu terjadi pada jam istirahat. Sementara para guru dan staf sekolah tengah mengadakan kegiatan tasyakur di ruang guru.
“Kejadiannya ini anak-anak sedang istirahat, pukul 10.00 WIB sampai 10.30 WIB. Kami sedang mengadakan kegiatan tasyakur binni’mah di ruang guru, (diikuti) seluruh guru dan seluruh TU. Kemudian kami dengar ada yang jatuh,” ujar Asep di SMAN 2 Bandung, Kamis (12/10/2023).
Para guru kemudian mendatangi lokasi kejadian. Ditemukan ada dua siswa dalam posisi terbaring. “Kami melihat ada dua anak yang ada di posisi bawah, terbaring dua-duanya,” kata dia.
Menurut Asep, kedua siswa itu terjatuh dari tembok pembatas di dekat ruang kelas 12 IPA. Ia menyebut ada yang mengalami lecet akibat gesekan dengan genting. Ia mengaku tidak melihat ada yang patah tulang. “Ketinggian (jatuh) hanya dua meter lebih,” kata dia.
Asep mengatakan, guru langsung berkoordinasi dengan tim kesehatan yang berada di dekat sekolah. Kedua siswa itu kemudian dibawa ke RS Advent untuk mendapatkan perawatan.
“Anaknya sekarang yang satu sudah pulang ke rumah karena tidak mengalami cedera yang berat, cedera ringan. Satu lagi masih dalam penanganan dan itu juga masih dalam keadaan sadar, tidak sampai pingsan,” ujar Asep.
Sementara ini, menurut Asep, kedua siswa tersebut diduga terjatuh karena terpeleset saat duduk pada tembok pengaman di lantai dua. Ia mengatakan, tembok pembatas di lantai dua itu sebenarnya sengaja dibuat tinggi, di atas ketinggian perut siswa, untuk keamanan dan mengantisipasi kejadian kecelakaan.
Selama mengajar di SMAN 2 Bandung, Asep mengaku baru kali ini ada peristiwa siswa jatuh dari lantai dua. “Anak-anak sedang duduk, mungkin terpeleset, duduk di tembok pembatas. Karena itu, dalam SOP SMA 2, itu tinggi tembok sudah disesuaikan dengan keselamatan anak-anak. Tinggi tembok satu meter, anak-anak sampai di atas perut,” kata Asep.