REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talaga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai dioperasikan. Warga yang berada di wilayah selatan Majalengka kini diharapkan lebih mudah mengakses layanan kesehatan.
Salah seorang warga Cikijing, Kabupaten Majalengka, Dedi Kurniawan, menilai, beroperasinya RSUD Talaga akan memudahkan warga di daerahnya yang membutuhkan layanan rawat inap. “Tidak perlu jauh-jauh ke (Kabupaten) Kuningan,” kata Dedi.
Rumah sakit yang berada di Jalan Raya Talaga-Cikijing, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, itu diresmikan Bupati Majalengka Karna Sobahi pada Sabtu (14/10/2023). Menurut Bupati, pembangunan rumah sakit tersebut merupakan respons atas keluh kesah masyarakat wilayah Majalengka selatan.
“Selama ini masyarakat yang ada di sebelas kecamatan di wilayah selatan (Majalengka) untuk dirawat kebanyakan ke rumah sakit tetangga, seperti Kuningan dan Sumedang,” kata Bupati.
Karena itu, sejak dilantik sebagai bupati pada 2018, ia mengaku berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dengan dukungan DPRD, untuk mendorong pembangunan RSUD Talaga. Pemerintah pusat disebut memberikan bantuan anggaran sekitar Rp 96 milar pada 2019.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga membantu sekitar Rp 75 miliar pada 2020. Adapun dari APBD Kabupaten Majalengka dianggarkan sekitar Rp 50 miliar.
RSUD Talaga terdiri atas empat lantai. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka Agus Susanto mengatakan, RSUD Talaga ini merupakan rumah sakit tipe C. Di rumah sakit ini ada empat layanan medis spesialis, yakni, spesialis penyakit dalam, bedah, obstetri, dan ginekologi. “Dokter dan perawat di RSUD Talaga sudah siap melayani masyarakat,” ujar Susanto, Ahad (15/10/2023).
Setelah resmi dioperasikan, Susanto mengatakan, pihaknya akan segera mendorong akreditasi RSUD Talaga. Akreditasi ini disebut salah satu syarat agar bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. “Kami targetkan enam bulan ke depan RSUD Talaga meraih akreditasi, sehingga bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” kata Susanto.