Kamis 26 Oct 2023 16:26 WIB

Musim Hujan, KAI Daop 2 Bandung Pantau Puluhan Titik Rawan di Jalur Kereta

PT KAI Daop 2 Bandung menyiagakan petugas dan AMUS.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Perjalanan kereta api di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Perjalanan kereta api di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan perjalanan kereta saat musim hujan. Dilaporkan ada puluhan titik rawan yang tersebar di wilayah kerja PT KAI Daop 2.

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono menjelaskan, di wilayah Daop 2 Bandung terdapat 30 titik lokasi rawan dengan kategori siaga dan 56 titik lokasi rawan dengan kategori waspada.

Baca Juga

Terkait kategori siaga, Mahendro mengatakan, PT KAI Daop 2 Bandung menyiapkan petugas selama 24 jam dengan sistem sif di lokasi rawan. Sementara untuk titik rawan kategori waspada, kata dia, dilakukan pemeriksaan sewaktu-waktu, sesuai dengan kondisi di lokasi tersebut. 

“Para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut,” kata Mahendro, Kamis (26/10/2023).

Mahendro mengatakan, disiapkan juga alat material untuk siaga (AMUS). AMUS ini terdiri atas batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi untuk jembatan, alat penambat rel, serta alat siaga lainnya, yang telah ditempatkan di 16 titik wilayah Daop 2 Bandung.

Menurut Mahendro, AMUS disiapkan di titik yang dapat menjangkau lokasi apabila terjadi hambatan perjalanan kereta akibat dampak kondisi musim hujan atau cuaca ekstrem, seperti banjir, ambles, dan longsor.

Selain itu, Mahendro mengatakan, pihaknya juga menebang pohon yang dinilai berisiko tumbang di beberapa titik, serta melakukan pengecekan dan pembersihan maupun normalisasi saluran air di area jalur kereta.

“Kami berkomitmen dan akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang selamat, aman, dan nyaman bagi pelanggan kami,” kata Mahendro.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement