REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sejumlah kabel pada alat pemantau aktivitas kegempaan (seismik) Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, dilaporkan hilang. Diduga kabel itu hilang dicuri.
Menurut Ketua Tim Kerja Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki, kabel tersebut diketahui hilang saat dilakukan pemeriksaan rutin pada 30 Oktober 2023. Namun, kapan pastinya kabel itu hilang atau dicuri tidak diketahui.
Kasus hilangnya kabel pada alat pemantau aktivitas seismik itu sudah dilaporkan ke kepolisian. “Sudah dilaporkan ke Polsek Sagalaherang, Subang,” kata dia, saat dihubungi, Rabu (1/11/2023).
Ahmad mengatakan, ada dua alat atau stasiun pemantau seismik yang sejumlah kabelnya hilang.
“Pengambilan kabel-kabelnya saja. Jadi, kabel-kabelnya diambil, dipotong. Sementara ada beberapa alat tidak berfungsi di stasiun tersebut. Tapi, ada alat lain masih berfungsi karena sistem cadangan power masih ada,” kata Ahmad.
Menurut Ahmad, total ada lima stasiun pemantau aktivitas seismik Gunung Tangkuban Parahu. Tiga stasium disebut masih berfungsi.
“Sebenarnya kita masih punya alat pemantau seismik, masih punya lima stasiun seismik. Saat ini yang terganggu dua stasiun seismik,” kata dia.