REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Warga Kota Bandung, Jawa Barat, diimbau selalu waspada akan potensi pohon tumbang atau dahan patah saat musim hujan. Terlebih saat turun hujan deras dan terjadi angin kencang.
Selama periode Januari hingga 10 November 2023, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung melaporkan menangani 43 kasus pohon tumbang. Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung M Yusuf Hidayat mengatakan, risiko pohon tumbang meningkat saat intensitas hujan tinggi disertai angin kencang.
Ketika terjadi kondisi cuaca seperti itu, warga di Kota Bandung diminta berhati-hati. Warga diminta tidak berteduh atau memarkirkan kendaraan di dekat pohon. “Jangan berteduh di pohon pada saat hujan. Apalagi, misalnya, pohon sudah tua atau tidak kita tidak tahu. Parkir di tempat-tempat yang aman terhadap pohon yang berisiko tumbang,” kata Yusuf kepada Republika, Senin (13/11/2023).
Menurut Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Roslina, pada periode 2 November-12 November 2023 terdata 14 kejadian pohon tumbang dan dahan patah.
Berdasarkan laporan yang masuk ke DPKP Kota Bandung, kasus pohon tumbang dan dahan patah ini terjadi di lingkungan pemukiman, pinggir jalan, taman, dan area publik.
Kejadian terbanyak disebut di wilayah Cicendo, dengan laporan satu pohon tumbang dan dua dahan patah. Kemudian wilayah Sukajadi, dengan kejadian dua dahan patah. “Mayoritas pohon dan dahan tumbang menghalangi jalan dan menyebabkan kemacetan, menghalangi (jalur) pedestrian, ada pula yang menimpa rumah warga,” kata Roslina, Senin (13/11/2023).
Menurut Roslina, ada juga motor yang terdampak. Ia mengatakan, kejadian pohon tumbang atau dahan patah biasanya dipicu kondisi hujan deras. Selain juga karena kondisi pohon yang sudah tua atau keropos.