Kamis 16 Nov 2023 09:55 WIB

Pusinafis Mendapat Empat Wajah Mirip Terduga Pembunuh Noven

Polresta Bogor Kota tengah menelusuri orang-orang tersebut apakah mengenal korban.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pusat Inafis (Pusinafis) Polri telah mendapatkan empat wajah orang mirip dengan terduga pelaku pembunuhan Andriana Yubelia Noven (18 tahun), siswi SMK Baranangsiang Bogor yang tewas ditikam empat tahun lalu. Saat ini, Polresta Bogor Kota tengah menelusuri apakah orang-orang tersebut memiliki historis mendatangi Kota Bogor atau bahkan mengenal korban.

Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila menyebutkan, dari data sementara yang dikumpulkan polisi, tiga orang di antaranya merupakan warga luar Kota Bogor. Sehingga, pihaknya akan melakukan klarifikasi ke empat orang tersebut.

“Tahap itulah yang baru saat ini sedang kita lakukan. Tahap klarifikasi ataupun profiling apakah memang yang bersangkutan itu memang ada punya historis (ke Kota Bogor), kenal (korban). Karena itu kita hanya mendasarkan kepada kemiripan muka saja,” kata Rizka, Rabu (15/11/2023).

Rizka menjelaskan, polisi masih menelusuri di mana posisi orang-orang tersebut melalui data kependudukan. Sebab, bisa saja orang-orang tersebut sudah tidak tidak berdomisili sesuai dengan KTP.

“Sementara saat ini kita melakukan tahap klarifikasi, dalam arti kita belum kontak langsung. Kita baru melakukan profiling pendataan seperti apa yang bersangkutan, karena kita menyentuh secara tidak langsung,” ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, polisi belum mendapatkan kontak atau nomor telepon dari empat orang tersebut, sehingga belum berkomunikasi secara langsung. Polisi baru bisa melacak kemiripan wajah dan data kependudukan.

“Karena mereka tiga orang di antaranya kan ada di wilayah luar Kota Bogor. Jadi kalau berdasarkan kemiirpan, kita kroscek, tidak ada historis atau kegiatan di Kota Bogor, kita bisa kesampingkan,” jelasnya.

Di samping itu, lanjut Rizka, polisi juga melakukan pemantauan melalui tim cyber untuk media sosial. Pemantauan itu dilakukan secara menyeluruh.

“Tentunya kita pemantauan. Media sosialnya kita lihat karena kita juga menyeluruh. Yang kita gali kan keterangan yang bersangkutan dengan histori medsosnya,” ucapnya.

Da menambahkan, wajah empat orang itu terdeteksi dari resolusi rekaman CCTV yang ditingkatkan. CCTV itu terletak di ujung gang tempat Noven ditikam dan tewas, yakni di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. 

“Makanya kita sampai muncul ada beberapa kandidat. Itu hanya mendasarkan kepada kemiripan facial, tampak muka. Karena mukanya itu kan diambil dari video gambar berherak. Tentunya itu angle mempengaruhi,” kata Rizka.

Diketahui, kasus pembunuhan terhadap Noven terjadi pada 8 Januari 2019. Siswi Kelas XII SMK Baranangsiang itu ditikam sepulang sekolah si sebuah gang di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Kejadian tersebut terekam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Kendati demikian, polisi masih kesulitan mengungkap pelaku lantaran resolusi gambar pada CCTV tersebut terlalu rendah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement