Jumat 24 Nov 2023 20:12 WIB

Jalur Alternatif Bogor-Sukabumi Dilanda Banjir Lintasan

Dilaporkan juga ada tebing jalan yang longsor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Longsor tabing sisi Jalan Raya Cihideung yang merupakan jalur alternatif Bogor-Sukabumi, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (24/11/2023).
Foto: Republika/ Shabrina Zakaria
Longsor tabing sisi Jalan Raya Cihideung yang merupakan jalur alternatif Bogor-Sukabumi, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (24/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Hujan deras dilaporkan memicu luapan air Sungai Parakalih di wilayah Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/11/2023). Luapan air sungai memicu banjir di Jalan Raya Cihideung, yang merupakan jalur alternatif Bogor-Sukabumi.

Kepala Polsek (Kapolsek) Cijeruk Kompol Hida Tjahjono mengatakan, hujan deras turun sekitar pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB. Diperkirakan Sungai Parakalih tidak mampu menampung debit air yang meningkat, sehingga meluap. “Ada tanggul yang jebol akibat luapan air, sehingga air masuk ke jalan,” kata dia, Jumat.

Baca Juga

Menurut Kapolsek, terjadi banjir lintasan di Jalan Raya Cihideung. Dalam video yang beredar di media sosial, banjir lintasan itu membuat sejumlah pengguna motor menuntut kendaraannya. “Banjir lintasan setinggi 60 sentimeter sempat mengganggu pengguna jalan yang melintas di jalur alternatif Bogor-Sukabumi itu,” ujar dia.

Selain di jalan tersebut, banjir juga menggenangi SPBU Cipelang yang berlokasi di wilayah RT 03/RW 01 Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk. SPBU yang berada di sisi Jalan Raya Cihideung itu digenangi banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.

Kapolsek mengatakan, aparat kewilayahan bersama sejumlah pihak berupaya melakukan penanganan. “Aparat Desa Cipelang dibantu organisasi kepemudaan setempat, TNI, Polri, dan Kecamatan Cijeruk berupaya menangani saluran yang mampet agar air segera surut,” kata dia.

Ketua RW setempat, Aih Setiawan, mengatakan, banjir lintasan ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya. Diperkirakan banjir juga dipicu oleh tersumbatnya drainase besar oleh longsoran tebing jalan.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, material tebing yang longsor menutup sebagian badan jalan. Ada juga beberapa pohon yang tumbang. “Saya lahir di sini, gede di sini, baru sekarang musibah ini. Karena kalau enggak ada longsor di sana (tebing jalan), enggak mungkin air (banjir) masuk ke sini,” kata Aih ketika ditemui Republika di lokasi.

Menurut Aih, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian banjir lintasan ini. “Cuma aliran air deras banget. Orang-orang enggak jalan, pada berhenti karena banjir gede,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement